4 Pemicu Kerusakan Telinga yang Jarang Disadari

4 Pemicu Kerusakan Telinga yang Jarang Disadari

Seseorang yang sedang mengorek telinga menggunakan cotton bad --Freepik/@Jcomp

INFORADAR.ID - Pernahkah Anda merasa pendengaran Anda semakin berkurang? Atau mungkin sering mengalami telinga berdenging? Jika iya, Anda tidak sendirian.

Banyak orang mengalami masalah pendengaran tanpa menyadari penyebabnya. Padahal, kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap sepele bisa menjadi pemicu kerusakan telinga.

Telinga adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting, namun sering kali kita kurang memperhatikannya. Beberapa kebiasaan atau faktor yang kita anggap sepele justru berisiko merusak pendengaran.

Mulai dari paparan suara keras hingga kebiasaan buruk dalam membersihkan telinga, banyak pemicu kerusakan telinga yang sering terabaikan.

Telinga kita dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Masing-masing bagian memiliki peran penting dalam proses mendengar, mulai dari menangkap suara hingga meneruskannya ke otak. Selain itu, telinga juga membantu kita menjaga keseimbangan tubuh.

Mengingat peranan vital telinga dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah seharusnya organ pendengaran ini dijaga dan dirawat dengan baik. Gangguan pada telinga dapat menyebabkan penurunan fungsi pendengaran dan gangguan keseimbangan tubuh.

Dalam artikel ini, dikutip dari @tipsdiet.jufri, kami akan mengungkap 4 penyebab kerusakan telinga yang jarang disadari, serta cara melindungi telinga agar tetap sehat.

BACA JUGA:4 Tips Tepat Membersihkan Telinga dengan Aman, Bisa Dicoba

BACA JUGA:Pendengaran Terganggu? Lakukan Perawatan Telinga Berikut Agar Tetap berfungsi Maksimal

1. Menggunakan obat tetes telinga 

Penggunaan obat tetes telinga yang tidak tepat atau berlebihan dapat menjadi salah satu penyebab gangguan pendengaran atau bahkan telinga menjadi rusak.

Hal ini biasanya terjadi jika obat tetes yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi telinga atau jika cairan obat menumpuk di dalam saluran telinga, menyebabkan iritasi atau infeksi.

Selain itu, penggunaan obat tetes yang mengandung bahan kimia keras dapat merusak kulit dalam saluran telinga, mengganggu fungsi pendengaran, atau menyebabkan penyumbatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: