BPBD Banten: Lebak dan Pandeglang Terancam Banjir Bandang, Kok Bisa? Hal Ini Sumber Penyebabnya
Ilustrasi banjir-j_lloa-pixabay.com
Dengan kata lain, kebiasaan membuang sampah sembarangan adalah cara tercepat untuk menciptakan bencana yang melibatkan seluruh komunitas.
Solusi yang Bisa Dilakukan Bersama
Lingkungan Pancer, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen yang menjadi salah satu langganan banjir rob. Dokumentasi Warga--
Menyelesaikan masalah banjir atau bencana alam lainnya di Lebak dan Pandeglang adalah tugas monumental yang memerlukan kolaborasi banyak pihak.
Namun, ironisnya, solusi sudah ada di depan mata. Menghentikan alih fungsi lahan, menghijaukan kembali hutan, dan mengelola sampah dengan benar adalah langkah-langkah sederhana yang bisa diambil.
Namun, langkah-langkah tersebut membutuhkan komitmen jangka panjang, yang sering kali berbenturan dengan ambisi jangka pendek manusia.
Di saat pemerintah merancang proyek infrastruktur baru, daerah resapan air terus dikorbankan. Dan ketika masyarakat membuang sampah sembarangan, mereka lupa bahwa mereka sedang menciptakan bencana untuk diri mereka sendiri.
BACA JUGA:Provinsi dengan Kepadatan Penduduk Tertinggi di Indonesia 2024, Banten Tiga Besar
Ketika Alam Berbicara, Apakah Kita Mendengarkan?
Ancaman banjir bandang dan rob di Lebak dan Pandeglang adalah pengingat menyakitkan bahwa alam selalu memiliki cara untuk menuntut balas.
Namun, seberapa sering pun bencana terjadi, manusia tampaknya lebih memilih menyalahkan hujan atau faktor alam lainnya daripada introspeksi diri.
Jika tidak ada perubahan mendasar dalam cara kita memperlakukan lingkungan, maka banjir bukan lagi sekadar ancaman, melainkan bagian permanen dari kehidupan. Mungkin, itulah harga yang harus kita bayar untuk "kemajuan" yang telah kita capai.
BACA JUGA:Rekomendasi 4 Destinasi Wisata di Banten yang Romantis, Udah Pernah Kesini Belum?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbanten.co.id