Naas, Pemain Liga Belgia Kehilangan Jari Akibat Ledakan Kembang Api
Pemain Liga Belgia kehilangan jari akibat ledakan kembang api-tangkapan layar: x.com/@Libre_Prensa_-
INFORADAR.ID - Dalam insiden tragis yang mengguncang dunia sepak bola Belgia, Fabio Schiafino, pemain KSCT Menen, kehilangan satu jarinya, sementara dua jari lainnya harus diamputasi sebagian.
Kejadian mengerikan ini dipicu oleh seorang penonton dari timnya sendiri yang melemparkan kembang api ke lapangan saat pertandingan melawan SK Zillebeke di Divisi Provinsi C 4 Liga Belgia berakhir.
Schiafino, yang saat itu berusia 26 tahun dan baru saja mencetak dua gol dalam kemenangan 4-0 timnya di Liga Belgia, sedang merayakan ulang tahunnya.
Ketika dia mencoba mengeluarkan kembang api yang dilemparkan ke lapangan, benda tersebut meledak di tangannya.
Amateur Belgium Striker from KSCT Menen Fabio Schifano lost his fingers due to a firecracker explosion in his hand while celebrating
hope he is well ???? pic.twitter.com/jCQDBkSVXs — Deggio Youth (@OnlyG24302) October 22, 2024
BACA JUGA:Lionel Messi Kolaborasi dengan Bad Bunny, Mau Nyanyi? Ternyata Ini
BACA JUGA:Momen Erick Thohir Bertemu dengan Dua Bidadari Timnas Putri Indonesia
"Ketika asap menghilang, saya melihat sebagian jari saya hilang," kata Schiafino, mengenang momen mengerikan itu dalam sebuah wawancara dengan HLN. Dikutip INFORADAR.ID pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Menurut laporan 'VRT News,' cedera yang diderita Schiafino sangat serius, sehingga dia harus dilarikan ke ICU di rumah sakit Bruges untuk perawatan intensif.
Mathieu Verhoest, presiden tim SK Zillebeke, menjelaskan bahwa yang dilemparkan ke lapangan adalah Cobra 6, sejenis kembang api berbahaya dengan daya ledak setara granat tangan, yang jelas-jelas dilarang di Belgia.
Awalnya, para penonton dan pemain mengira itu hanya bom asap biasa. Namun, kengerian terjadi saat menyadari bahwa ledakan yang begitu besar ternyata berasal dari produk kembang api ilegal.
BACA JUGA:Anak Pelatih Main Bagus, Atletico Madrid Menang, Begini Kata Bapak
Polisi dengan cepat menangkap pelaku, seorang pria berusia 21 tahun dari Wevelgem, untuk diinterogasi, meskipun dia kemudian dibebaskan.
KSCT Menen dengan tegas menyatakan penyesalan mereka atas insiden tersebut dan menjauhkan diri dari tindakan pelaku.
Dalam pernyataannya, klub berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang serta mengambil tindakan hukum melalui jalur perdata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: