September Hitam: Daftar Kegagalan Negara dalam Menghargai Nyawa dan Hak Asasi Manusia

September Hitam: Daftar Kegagalan Negara dalam Menghargai Nyawa dan Hak Asasi Manusia

G30S PKI -Pinterest/dailiysiacom-

INFORADAR.ID - Indonesia, negara yang membanggakan dirinya sebagai bangsa yang besar dan berbudaya, sebenarnya menyimpan sejarah kelam yang penuh darah dan air mata.

Banyak peristiwa tragis yang terjadi, salah satunya di bulan September, membuat bangsa ini patut malu dengan pelanggaran HAM brutal yang dilakukan oleh mereka yang seharusnya melindungi rakyatnya.

Ini bukan sekadar sejarah kelam, ini adalah noda hitam yang tak bisa dihapus begitu saja oleh siapa pun yang berusaha menyembunyikannya di balik topeng demokrasi dan hukum yang katanya adil.

1. Gerakan 30 September (G30S) Partai Komunis Indonesia (PKI)

G30S PKI menjadi awal dari salah satu tragedi paling kelam dalam sejarah Indonesia. Pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965, enam jenderal Angkatan Darat dan seorang perwira dibunuh dalam sebuah upaya kudeta yang dituduhkan kepada PKI.

Namun, peristiwa ini hanyalah permulaan dari pembantaian massal yang dilakukan oleh negara terhadap ratusan ribu hingga jutaan orang yang diduga simpatisan PKI. Sejarawan John Roosa dalam bukunya Pretext for Mass Murder menegaskan bahwa pembantaian ini adalah salah satu kekejaman terbesar abad ke-20.

BACA JUGA:Tips Merawat Kulit Bekas Luka Mpox, Bisa Ikutin Cara Ini

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Tas Gunung Terbaik untuk Pendaki, yang Hobi Naik Gunung Merapat

Nyawa manusia saat itu diperlakukan seperti seonggok tanah, dibantai tanpa pengadilan, seolah-olah negara memiliki hak mutlak atas kehidupan rakyatnya.

Ketakutan yang ditanamkan oleh negara tidak hanya menghantui mereka yang terlibat langsung, tetapi juga menyebar ke seluruh pelosok negeri. Orang-orang yang tak bersalah, hanya karena memiliki hubungan dengan yang dituduh simpatisan PKI, juga menjadi korban.

Keluarga-keluarga tercerai-berai, dan rasa saling percaya diantara rakyat hilang. Pembantaian massal ini bukan sekadar pelanggaran HAM, ini adalah luka dalam yang mencabik-cabik kemanusiaan, sebuah noda hitam yang tak bisa dihapus oleh retorika patriotisme yang dipaksakan oleh pemerintah.

2. Pembunuhan Munir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: