Apakah Merayakan Maulid Nabi Merupakan Bid'ah? Ini Penjelasan Prof Quraish Shihab

Apakah Merayakan Maulid Nabi Merupakan Bid'ah? Ini Penjelasan Prof Quraish Shihab

Ilustrasi: Contoh poster peringatan Maulid Nabi 2024-freepik-freepik.com

BACA JUGA:Cut Intan Nabila Beri Kode 4 Jari di Video Unggahannya, Ternyata Ini Maknanya

"Jangankan membicarakan tentang kehebatan Nabi, atau tentang ajaran Nabi. Maaf-maaf, hubungan mesra antara suami istri itu dapat pahala. Apalagi ini (Maulid Nabi),” jelas Prof. Quraish Shihab.

Lebih lanjut, Prof. Quraish Shihab menjelaskan bahwa Nabi Muhammad seringkali merayakan hari kelahirannya dengan berpuasa.

Dengan demikian, ia berpendapat bahwa merayakan hari kelahiran tidak masalah selama dilakukan dengan cara yang baik.

“Dalam Shahih Muslim ditanya Nabi ‘kenapa Nabi berpuasa pada hari Senin?’ Beliau menjawab ‘itulah di mana hari aku lahir,” jelasnya.

Prof. Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa perayaan Maulid Nabi sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi baru menjadi meriah pada zaman Dinasti Abbasiyah, khususnya pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah.

BACA JUGA:Andovi da Lopez Ikut Demo Peringatan Darurat, Dapat Ancaman dari Nomor WhatsApp Oknum Tentara Karena Ini

BACA JUGA:Tutorial Membuat Video AI Hug yang Viral di Tiktok, Gratis Pakai Aplikasi Ini

“Dia (Al-Hakim Billah) merayakan Maulid Nabi dengan keluar bersama permaisurinya dengan mengenaikan pakaian yang indah,” kata dia.

Di Indonesia, Maulid Nabi biasanya dirayakan dengan berbagai bentuk acara.

Setiap daerah atau budaya memiliki cara khas dan unik tersendiri untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok yang sangat berpengaruh dalam ajaran Islam.

Itulah penjelasan Prof. Quraish Shihab terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang sering dianggap bid'ah, semoga bermanfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: