Apa Itu Mpox atau Cacar Monyet? Bagaimana Cara Penyebarannya?

Apa Itu Mpox atau Cacar Monyet? Bagaimana Cara Penyebarannya?

Ilustrasi Mpox atau cacar monyet-CDC-unsplash

INFORADAR.ID - Dilansir dari website resmi WHO, setelah melalui berbagai konsultasi dengan para ahli global, WHO akhirnya memutuskan untuk mengganti nama penyakit yang selama ini dikenal sebagai "cacar monyet" dengan istilah baru, Mpox (Monkeypox).

Nama Mpox (Monkeypox) akan digunakan bersamaan selama satu tahun sebelum "cacar monyet" perlahan-lahan dihapuskan.

Langkah ini muncul setelah wabah cacar monyet atau Mpox yang meluas di awal tahun ini, khususnya di benua Afrika.

BACA JUGA:6 Penyebab Berat Badanmu Susah Turun, Jangan Dibiasakan!

Apa itu Mpox atau Cacar Monyet?

Mpox, nama baru untuk penyakit yang dulu dikenal sebagai cacar monyet, tetaplah sebuah penyakit yang menimbulkan derita. 

WHO menjelaskan jika penyakit menular ini disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV), sebuah virus dari keluarga Poxviridae yang juga mencakup variola (virus penyebab cacar), cacar sapi, dan lainnya.

Penyakit ini menyebabkan ruam menyakitkan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan demam, dan meskipun kebanyakan orang bisa sembuh total, beberapa lainnya mengalami sakit yang sangat parah.

Penyebaran Mpox terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, baik melalui sentuhan, ciuman, hubungan seksual, atau bahkan melalui bahan yang terkontaminasi seperti seprai dan pakaian. 

Mpox juga bisa menyebar dari hewan ke manusia, terutama saat berburu, menguliti, atau memasak hewan yang terinfeksi. Bahkan, ibu hamil bisa menularkan virus ini kepada bayi yang belum lahir.

BACA JUGA:Bikin Cepet Tua, Hindari 6 Jenis Makanan dan Minuman Ini: Jaga Pola Makanmu

Sejarah Cacar Monyet atau Mpox

Sejarah mencatat bahwa virus cacar monyet pertama kali ditemukan di Denmark pada tahun 1958 pada monyet yang digunakan untuk penelitian, dan kasus pertama pada manusia dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: who.int