3 Tempat untuk Mengenang Peristiwa Kelam G30SPKI Selain Lubang Buaya

3 Tempat untuk Mengenang Peristiwa Kelam G30SPKI Selain Lubang Buaya

Museum Sasmitaloka Pahlawan revolusi Jenderal TNI A. Yani-Instagram @ahmadyanimuseum-

INFORADAR.ID - Sudah 59 tahun lamanya peristiwa G30S PKI terjadi. Peristiwa yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat dan tentunya para keluarga korban yang terdampak.

G30S PKI merupakan peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 yang berlangsung selama dua hari, yakni pada 20 September sampai tanggal 1 Oktober 1965. Peristiwa G30S PKI pada saat itu sangat mengancam keutuhan NKRI.

Peristiwa G30S PKI ini didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang menimbulkan korban di kalangan petinggi militer Indonesia. Tragedi ini dibawah kendali Letkol Untung dari Komando Batalyon I Resimen Cakrabirawa.

Tragedi G30S PKI ini menargetkan 6 Jenderal, yaitu Letjen. Ahmad Yani, Mayjen. R. Soeprapto, Mayjen. Harjono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Pandjaitan, dan Brigjen Sutoyo. 

BACA JUGA:Rekomendasi Museum Seni Terbaik di Indonesia, Wajib Dikunjungi Buat Kaum Quality Time

Jenderal A.H Nasution selamat dari peristiwa ini, namun putrinya yaitu Ade Irma dan ajudannya yang bernama Lettu Pierre Tendean menjadi korban penembakan dan penculikan.

Kejadian ini menimbulkan amarah para masyarakat Indonesia. Setelah tragedi ini banyak masyarakat melakukan demonstrasi untuk penumpasan PKI dan menuntut Presiden RI untuk membubarkan Gerakan PKI, dan akhirnya dikeluarkanlah Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) oleh Presiden Soekarno.

Sebagai penghormatan dan mengenang tragedi kelam peristiwa ini, di buatkanlah tempat untuk mengenang tragedi kelam tersebut. 

Berikut Tiga Tempat Bersejarah Untuk Mengenang Tragedi Kelam G30S PKI

 

1. Monumen Ade Irma Suryani

Ade Irma Suryani yang merupakan anak dari Jendral Ahmad Nasution juga menjadi korban pada peristiwa ini. 

Mulanya, Jenderal Ahmad Nasution yang menjadi target,  namun saat itu Jenderal A.H Nasution berhasil kabur. Tetapi anak nya Ade Irma Suryani beserta ajudannya Letnan Pierre Tendean menjadi korban penembakan. 

Untuk mengenang Ade Irma Suryani yang menjadi korban, di buatkanlah monumen di dekat makamnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: