Sering Ada Saat Perayaan HUT RI Tanggal 17 Agustus, Ini Makna Filosofi Tumpeng yang Harus Kamu Tahu
Potret Tumpeng-mufidpwt-Pixabay
INFORADAR.ID - Setiap tahun, Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus dengan berbagai macam tradisi dan kegiatan.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah keberadaan tumpeng dalam perayaan ini. Tumpeng bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga memiliki makna yang dalam dan filosofis yang mencerminkan budaya dan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Tumpeng saat perayaan HUT RI tanggal 17 Agustus biasanya dibuat dari nasi yang dibentuk kerucut, dikelilingi oleh berbagai lauk-pauk yang bermacam-macam.
BACA JUGA:Bikin Tumpeng untuk Lomba 17 Agustusan Jangan Asal, Ini Tips Agar Tumpeng Kokoh dan Warna Mengkilat
Dalam setiap suapan tumpeng, terkandung simbol-simbol yang merepresentasikan rasa syukur dan harapan masyarakat Indonesia untuk kemerdekaan dan kesejahteraan.
Oleh karena itu, memahami filosofi di balik tumpeng sangatlah penting agar kita dapat menghargai makna sebenarnya dari tradisi ini saat merayakan HUT RI.
Dilansir dari kanal Youtube Abram bR, keberadaan tumpeng bagi masyarakat Nusantara pada awalnya merupakan bentuk penghormatan terhadap Leluhur yang bersemayam di Gunung.
Paradigma lawas masyarakat Nusantara, oleh Penyebar Islam diadopsi dengan menggagas konsep yang lebih bernuansa Ketuhanan dan menyisipkan nilai-nilai persatuan atau Tauhid.
BACA JUGA:Resep Tumpeng Merah Putih, Kreasi Unik yang Harus Dicoba di HUT RI ke-79
BACA JUGA:Bolehkah Shalat Pakai Parfum Beralkohol? Yuk Simak Penjelasannya
Tumpeng atau Yen Metu kudu Mempeng berarti keseriusan dan berintegritas sesuai ajaran Tuhan ketika mengaktualisasi diri untuk mencapai output sosial yang maksimal.
Umumnya, tumpeng disajikan dengan Tujuh jenis lauk-pauk yang merupakan simbol permohonan dan pertolongan keTuhan, Pitu bermakna Pitulungan atau Pertolongan.
1.Nasi Kuning atau Putih atau Merah pada tumpeng
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
