BUMDes Bandung di Pandeglang Akan Galakkan Kebun Pembibitan Kopi Puhu

BUMDes Bandung di Pandeglang Akan Galakkan Kebun Pembibitan Kopi Puhu

Petani sedang memanen kopi di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Pandeglang -Moch Madani Prasetia-

INFORADAR.ID–Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, berencana akan mengembangkan tanaman bibit kopi puhu melalui pembuatan kebun pembibitan.

Kabupaten Pandeglang memiliki potensi alam yang melimpah, yang semakin mendukung tren dunia perkopian dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat. Terutama budi daya Kopi Puhu. 

"Ke depan, saya beserta jajaran BUMDes dan kelompok pertanian atau perkebunan akan mencoba membuat kebun bibit Kopi Puhu," kata Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja, pada Minggu 26 Mei 2024.

Dikatakannya, permintaan akan kopi puhu terus meningkat, sehingga mendorong pembukaan kebun pembibitan kopi puhu. Meski permintaan meningkat, stok kopi puhu hanya mencapai diangka 6 kwintal.

BACA JUGA:Sempat Dijual Murah, Kopi Gunung Karang Si Mutiara Hitam Pandeglang Kini Merambah Pasar Nasional

Lanjutnya, mudah-mudahan tahun depan anggaran kebun pembibitan dapat dialokasikan dari dana desa untuk memperbanyak pohon kopi puhu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil panen petani

"Pada panen perdana ini, petani baru membawa 6 kwintal, dari 6 kwintal ceri setelah diolah menjadi biji kopi atau green bean beratnya hanya 120 kilogram," ujarnya.

Menurut Wahyu, sebelumnya kopi puhu hanya tumbuh liar di semak belukar dan jarang diperhatikan. Bahkan, banyak petani yang memilih untuk menebang pohon kopi puhu.

Wahyu menyampaikan, setelah diperhatikan dan diolah oleh BUMDes Bandung, kopi puhu kini menjadi komoditas bernilai ekonomis tinggi. Ia bersama rekan-rekannya dari BUMDesa, berusaha mengolah kopi puhu yang awalnya hanya tumbuh di semak belukar yang tidak dimanfaatkan. 

"Saat ini, kopi puhu memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi sumber tambahan pendapatan bagi para petani," ucapnya.

Selain merencanakan pengembangan kebun pembibitan kopi puhu, Wahyu juga berkomitmen untuk terus mendidik atau mengedukasi para petani kopi puhu agar mau bersama-sama mengembangkan kopi lokal

BACA JUGA:BUMDes Bandung Sukses Produksi Kopi Puhu, Kopi Asli Pandeglang

"Kami melakukan edukasi kepada para petani agar mereka dapat merawat dan mengembangkan tanaman kopi puhu yang tumbuh secara alami. Tanaman ini dapat dipanen hingga 3 kali setiap tahun," jelasnya.

Ia menambahkan, sistem panen dilakukan setiap empat bulan. Ketika musim panen tiba, petani akan memetik biji merah ceri yang kemudian dijual ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan harga Rp 6.000 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: