Malas Mudik Karena Alasan Macet? Jangan Mudik di Tanggal Ini Deh, Dijamin Lancar Jaya

INFORADAR.ID - Hindari beberapa tanggal berikut ini agar kamu bisa menghindari kemacetan jalanan menuju mudik hari raya Idul Fitri. 

Hari raya tinggal menghitung hari, di mana ini merupakan puncak atas berakhirnya bulan Ramadan, di mana hari raya Idul Fitri ini menjadi awal dari bulan syawwal setelah Ramadan.

Menuju perayaan hari raya Idul Fitri ini biasanya terlihat dari adanya arus hilir mudik yang dilakukan oleh kebanyak orang untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. 

Dengan begitu, tentunya jalanan akan terasa dan terlihat lebih padat dari pada hari-hari biasanya karena padatnya jumlah pemudik menuju hari raya Idul Fitri ini. 

BACA JUGA:Tips Mudik Aman dan Nyaman, Anti Macet Panjang

Mengetahui hal ini, telah dilakukannya survei oleh pihak pemerintah melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) yang berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Komunikas dan Informatika (Kominfo) serta para ahli di bidangnya. 

Hal ini tentunya melibatkan adanya hasil survei yang telah didapatkan melalui potensi arus hilir mudik hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah. 

Survei ini memperlihatkan adanya peningkatan arus mudik hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada tahun 2024 ini sehingga alangkah lebih baikny bagi kita untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas ini.

Perhatikan berikut merupakan tanggal-tanggal yang perlu diketahui bagi para pemudik agar bisa menghindari kemacetan di saat mudik berlangsung. 

Arus mudik akan berpuncak pada H-2 atau yang diperhitungkan pada hari Senin, 08 April 2024.

Adapun puncak arus balik ini akan terjadi pada H+3 yang akan terjadi pada hari Minggu, 14 April 2024.

Selain itu, telah diprediksi bahwa pergerakan yang akan terjadi pada adalah sebanyak 193,6 juta orang atau dipersentasekan sebanyak 71,7%.

BACA JUGA:Ingin Segera Pulang Kampung di Mudik Lebaran Tahun Ini? Persiapkan 3 Hal Penting Ini

Arus mudik ini terjadi kebanyakan menuju pulau jawa, yakni ke Jawa Tengah sebanyak 61,6 juta orang , ke Jawa Timur sebanyak 37,6 juta orang dan ke Jawa Barat sebanyak 32,1 juta orang. 

Sumber: