Warnai Perlombaan 17 Agustus di Kampungmu dengan 7 Permainan Tradisional Jawa Barat

Warnai Perlombaan 17 Agustus di Kampungmu dengan 7 Permainan Tradisional Jawa Barat

Permainan tradisional Gatrik --aturanpermainan.blogspot.com

INFORADAR.ID - Bosan dengan perlombaan 17 Agustus yang sama setiap tahunnya? Kamu bisa menambah satu diantara permainan tradisional di bawah ini.

Untuk kembali melestarikan permainan tradisional yang perlahan dilupakan oleh anak-anak, kamu bisa menambah ke dalam kategori perlombaan 17 Agustus.

Permainan tradisional ini bisa dilakukan secara kelompok dan individu dalam perlombaan 17 Agustus.

Berikut permainan tradisional yang bisa dijadikan perlombaan 17 Agustus.

1. Sorodot Gaplok

Permainan ini berasal dari dua kata yaitu Sorodot yang berarti ‘meluncur’ dan Gaplok yang berarti ‘tamparan’. Teknisnya, permainan ini hanya meluncurkan dari satu batu ke batu yang lainnya.

Sorodot gaplok dapat dimainkan oleh 4 orang atau lebih. Aturan bermainnya pun cukup sederhana. Pertama, masing-masing peserta memegang satu buah batu dan membuat tiga buah garis. Kemudian para pemain giliran pertama berada di garis mulai untuk melemparkan batu menuju sasaran, dimana batu kelompok lawan menjadi targetnya.

Jika lemparan batu tersebut mengenai batu lawan, maka pemain langsung beralih ke garis tengah.

Di garis tersebut pemain harus meletakkan batu miliknya di atas punggung kaki, lalu kembali mengarahkan batu ke lawan yang sama, namun dengan syarat tidak boleh melangkahkan kaki lebih dari dua kali. Jika setiap pemain dari satu kelompok berhasil melalui semua garis, maka kelompok tersebut berhak menjadi pemenang.

Permaiann ini dinilai dapat melatih jiwa kepemimpinan serta kerja sama tim. Selain itu permainan sorodot gaplok juga bisa meningkatkan konsentrasi dari masing-masing pemainnya.

2. Adu Muncang

Permainan adu muncang atau adu kemiri merupakan salah satu permainan tradisional yang sempat meredup terkisis zaman. Tapi menurut laporan Detik.com, permainan adu muncang mulai eksis kembali khususnya di wilayah Tasikmalaya.

Dalam praktiknya, permainan ini dilakukan dengan cara menyusun dua buah muncang secara vertikal. Di atasnya disimpan bambu yang kanan kirinya dipegang oleh dua pemain sehingga posisi muncang terjepit.

Setelah muncang terjepit dan posisinya tidak berubah, bambu penjepitnya dipukul oleh benda keras. Biji muncang yang pecah dinyatakan kalah, dan yang bertahan dianggap sebagai pemenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disparbud.jabarprov.go.id