Mengenal Tradisi Yalil Asal Banten Saat Proses Pernikahan, Lantunan Syair Arab Penuh Nasihat Perkawinan

Mengenal Tradisi Yalil Asal Banten Saat Proses Pernikahan, Lantunan Syair Arab Penuh Nasihat Perkawinan

Ilustrasi Tradisi Yalil Asal Banten Dalam Proses Pernikahan--instagram @imagenic

INFORADAR.ID - Banten, yang pernah menjadi kerajaan Islam terkemuka di nusantara, juga memiliki tradisi dan kesenian Islam yang ditampilkan pada acara-acara besar. Salah satunya adalah yalil.

Tradisi yalil merupakan salah satu tradisi yang dilakukan pada prosesi pernikahan di daerah Banten.

Orang Banten biasa menyebut yalil dengan tradisi buka pintu. Dinamakan buka pintu karena menjadi awal dibukanya pintu rumah pengantin perempuan untuk pengantin laki-laki, sebagai tanda awal bergabungnya pengantin laki-laki dengan keluarga pengantin perempuan.

Prosesi yalil atau buka pintu ini dilakukan oleh masyarakat Banten sesudah akad pernikahan.

Tradisi ini juga disebut ya lail (wahai malam), dikarenakan perkembangan tradisi yalil pada zaman dahulu dibacakan pada malam hari.

Dalam pelaksanaan pembacaan yalil, seorang pengantin pria akan didudukkan di depan rumah pengantin perempuan yang kemudian dihalangi oleh kain penutup.

Kain penutup akan dibuka ketika pembacaan yalil telah selesai dikumandangankan oleh seorang fakih (pembaca yalil) 

Kalimat awal yang diucapkan merupak "yalil" yang bagi masyarakat Banten memiliki makna saling menyambut, saling pasrah dan menerima dari keluarga laki-laki maupun perempuan.

Tradisi yalil atau buka pintu yang dilakukan masyarakat Banten memiliki dua fungsi penting yang terkandung didalamnya :

  1. Tradisi ini mengandung makna sebagai nasihat dan simbol bagi mempelai laki-laki dan perempuan dalam memulai kehidupan pernikahan. Syair mengandung nasihat agar menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh cinta dan kasih sayang serta meminta keselamatan dan kebahagiaan dalam mengarungi bahteran rumah tangga.
  2. Dalam konteks kehidupan beragama, tradisi ini juga mengandung simbol relijiusitas masyarakat pengamalnya.

Proses pembacaan yalil

  1. Diawali dengan shalawat Nabi yang disebut dengan tahtim.
  2. Dilanjutkan dengan salam dan pembacaan Yalil secara berurutan, mulai dari sikah.
  3. Dilanjutkan dengan lagu hijaz sebanyak dua tarikan
  4. Diteruskan dengan lagu bayyati jawab
  5. Terakhir sikah/jawabul jawab

Pembacaan yalil dilakukan secara tiga kali dan ditutup dengan membaca shalawat Nabi berjamaah termasuk oleh tamu undangan.

Setelah prosesi pembacaan yalil selesai kain penutup dibuka diikuti pengantin wanita yang mencium tangan pengantin laki-laki, kemudian prosesi sungkeman, dan pengantin dipersilahkan duduk di kursi pelaminan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: uin-suka.ac.id