Dimana Posisi Media Cetak di Era Digital? Inilah Jawaban Konkritnya

Dimana Posisi Media Cetak di Era Digital? Inilah Jawaban Konkritnya

Para narasumber, antara lain Wakil Walikota Tangsel Pilar S Ichsan (tiga dari kanan), Mashudi (tiga dari kiri) foto bersama usai diskusi. Foto: Syaiful Adha -----

TANGERANG, INFORADAR.ID --- Raja media dunia Rupert Murdoch pernah meramal bahwa media cetak akan mati pada tahun 2000. Pada kenyataannya hingga kini masih eksis, walau tidak lagi mendominasi informasi. Di era digital ini, banyak saluran informasi yang bisa diakses, kapan dan dimanapun. 

Untuk tetap bisa eksis, media cetak harus melakukan konvergensi. Konvergensi adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan 

Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.

Lalu, dimana peran media cetak dan majalah di Banten? Apakah masih dibutuhkan? 

Peran media cetak seperti koran dan majalah di Provinsi Banten masih sangat dibutuhkan dan relevan terhadap perkembangan zaman. 

Hal ini menjadi poin utama dalam diskusi "Gerakan Indonesia Membaca" yang diinisiasi Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Taman Jaletreng, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, Rabu, 30 November 2022. 

Menurut anggota Dewan Pers Asmono Wikan, media cetak masih menjadi pilar terpenting menopang demokrasi. "Saya selalu sampaikan bahwa media cetak adalah peran utama dalam menciptakan atau membantu masyarakat membangun agenda sosial mereka. Bahwa media cetak masih dibutuhkan di Provinsi Banten," ujarnya. 

Menurut Asmono, media cetak masih sangat relevan saat ini dan masih dibutuhkan sebagai sumber refrensi masyarakat dalam mendapatkan informasi. 

"Tidak hanya di Banten, bahkan di seluruh dunia masih relevan. Beberapa kasus di Eropa dan di Amerika itu kan sejak semakin maraknya hoax semakin menurunkan kepercayaan publik. Nah, media cetak kembali dibutuhkan sebagai yang dipercaya publik," jelasnya. 

Kendati demikian, Asmono juga mengakui bahwa media cetak saat ini juga telah bertransformasi ke dalam dunia digital melalui koran digital atau biasa disebut e-paper. 

"Media cetak memang harus kreatif dan inovatif untuk merawat pembacanya. Karena tanpa inovasi dan tanpa kreativitas, saya rasa media cetak sulit berkembang," jelasnya. 

"Dengan cara seperti ini maka media cetak akan kembali mengukuhkan kepercayaan publik  terhadap media cetak," tambahnya lagi. 

RADAR BANTEN TETAP EKSIS

Di tempat yang sama, Direktur Utama Radar Banten, Mashudi mengungkapkan, di tengah pesatnya perkembangan teknologi perlahan menggerus keberadaan media cetak. Namun Radar Banten justru terap bertumbuh dan mengukuhkan pertumbuhannya pada triwulan tahun ini mencapai 11 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: