Dimana Posisi Media Cetak di Era Digital? Inilah Jawaban Konkritnya
Para narasumber, antara lain Wakil Walikota Tangsel Pilar S Ichsan (tiga dari kanan), Mashudi (tiga dari kiri) foto bersama usai diskusi. Foto: Syaiful Adha -----
Hal ini, menurut Mashudi, karena masih tingginya kepercayaan masyarakat Banten terhadap berita-berita yang dihasilkan Radar Banten.
"Karena wartawan kami sangat detail dan hati-hati sekali dalam setiap menulis. Kita saring betul-betul setiap berita yang masuk. Begitu menulis berita, ini salah tidak? begitu menulis ada kalimat yang membuat pihak tersinggung tidak? karena sekarang banyak undang-undang yang mengatur kita," ucap Mashudi.
Mashudi juga menegaskan, Radar Banten memiliki prinsip bahwa tidak pernah memusuhi pemerintah daerah juga tidak memposisikan diri sebagai partisan pemerintah daerah.
"Karena siapa pun pemimpin yang ada baik Gubernur maupun Walikota dan Bupati adalah pimpinan kami dan mitra kami, sehingga sampai hari ini, Alhamdulillah prinsip itu selalu kita pegang," ujarnya.
Mashudi mengatakan, Radar Banten selama ini selalu berusaha mendekatkan diri dengan pemimpin daerah agar upaya mendapatkan informasi bisa lebih berimbang.
"Kami pernah dikritik. Kok Radar Banten mendekati penguasa? Loh, yang menjauhi penguasa itu yang salah menurut kami. Informasi apa yang akan bisa kita dapat ketika orang yang berkuasa kita jauhi? Karena dalam prinsip komunikasi kan, terbangun interaksi dua arah. Nah, kalau kita jauh dengan penguasa akan menghasilkan produk jurnalistik yang tidak seimbang," tegasnya.
Oleh sebab itu, sambung Mashudi, siapapun pemimpin daerahnya, akan selalu dekat dengan Radar Banten.
"Kalau tidak dekat ya, harus kami dekati. Dan kami kasih tahu bahwa pemimpin daerah itu harus dekat dengan media. Dekat dengan Radar Banten itu bukan berarti tidak boleh dekat media yang lain. Tapi memang bahwa kita menjadi seperti simbol eksistensi media di Banten," jelasnya.
SUMBER INFORMASI KREDIBEL
Sementara itu Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, menurut survei sekitar 80 persen masyarakat menggunakan media sosial, terutama WhatsApp.
"Kalau saya lihat banyak sekali berita-berita itu yang disadur dari berita-berita di koran-koran konvensional. Jadi misalkan di salah satu media massa lalu disadur dan berita itu menyebar secara luas ke media sosial," ucapnya.
Menurut Pilar, masyarakat saat ini masih mempercayai sumber informasi kredibel kepada media cetak. "Saya sendiri adalah tipikal orang yang masih baca dan percaya dengan koran," ucapnya.
Pilar menambahkan, selama ini Pemkot Tangerang sangat terbantu dengan kehadiran media cetak dan media cetak berkontribusi besar dalam menyampaikan program-progeam Pemkot Tangsel ke masyarakat.
PERAN KUNCI
Terpisah, Ketua DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid menambahkan, dalam konteks paradigma pembangunan kontemporer, ada lima aktor utama yaitu masyarakat, pemerintah swasta, akademisi dan peran media.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: