Anak dari Cikeusal Ini Pilih Resign Dari PNS, Kini Bisnis Perkebunan Sawit hingga Ternak Sapi

Anak dari Cikeusal Ini Pilih Resign Dari PNS, Kini Bisnis Perkebunan Sawit hingga Ternak Sapi

Fahri Ansori, pemilik Saung Karedok, Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal. Foto: Daru/Radar Banten--

CIKEUSAL, INFORADAR.ID --- Nasib dan perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu. Jalan berliku dan serba kekurangan yang pernah dialami dan dirasakan saat masih anak-anak, kini berubah manis.

Itu adalah berkat perjuangan dan usahanya yang tiada lelah. 

Sosok itu sederhana. Layaknya petani pada umumnya. Apalagi ia berasal dari keluarga kurang mampu di pelosok. Tepatnya di Sukaratu, Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten. 

Namun tak disangka. Sosok ini pernah bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Lampung. 

Tapi, lihatlah aktivitas kesehariannya sekarang ini. Terbang dari satu negara ke negara lainnya untuk mengembangkan bisnis yang digelutinya.

Itu adalah buah dari kerja keras dan keuletannya dalam bekerja dengan melihat peluang usaha. 

Ia adalah Fahri Ansori. Pemilik Saung Karedok di Kampung Paburan Asem, Desa Sukaratu, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang.

"Beruntung banget kita bisa ketemu Pak Haji, biasanya beliau ada di luar negeri," kata salah satu warga saat Radar Banten mengunjungi lokasi Saung Karedok sebagai bagian dari peserta Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2022, Sabtu (24/9).

Berpakaian selayaknya petani, berkaos lengan panjang, topi, dan celana panjang, Fahri menyambut para tamu dengan senyum ramah.

Lelaki kelahiran Cikeusal, September 1971 itu bercerita, masa kecilnya sarat akan perjuangkan. Terlahir dari keluarga tak mampu, Fahri berjualan es keliling kampung demi membantu perekonomian keluarga.

"Saya anak pertama dari enam bersaudara, ayah PNS, di zaman itu PNS sangat mirislah gajinya, maka saya harus bantu bapak cari nafkah."

Sejak duduk di bangku SD hingga perguruan tinggi, Fahri merupakan siswa berprestasi. Ia tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun untuk pendidikan, semuanya beasiswa.

Setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi, Fahri bekerja sebagai PNS di Lampung tahun 1993. Namun seiring berjalannya waktu, ia merasa jenuh dan tak berkembang. Kemudian pada 2009 resign dari PNS dan banting setir menjalankan usaha.

Dalam upaya merintis usaha ini, Fahri bertemu dengan keluarga Chinese yang baik dan bijaksana, karena melihat kegigihan dan semangatnya dalam bekerja, mereka menjadikan Fahri sebagai anak angkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: