Disway Award

Update Radiasi Cesium-137 di Kabupaten Serang, 90 Warga Masuk Indikasi Paparan

Update Radiasi Cesium-137 di Kabupaten Serang, 90 Warga Masuk Indikasi Paparan

90 warga Kabupaten Serang masuk indikasi paparan radiasi Cesium-137--web kemenlh.go.id

INFORADAR.ID- Pemerintah Kabupaten Serang melakukan pemeriksaan menyeluruh setelah ditemukan adanya indikasi paparan radiasi Cesium-137 di salah satu daerah yang sedang diinvestigasi. 

Dari hasil skrining awal, sebanyak 90 warga teridentifikasi sebagai terpapar dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan tingkat paparan dan dampaknya terhadap kesehatan mereka. 

Pemerintah Kabupaten Serang bersama tim dari lembaga terkait menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari langkah mitigasi awal untuk mengendalikan potensi risiko dengan cepat dan tepat.

Selain itu, pihak berwenang juga telah memperluas area pemantauan lingkungan untuk memastikan tidak ada lokasi lain yang menunjukkan peningkatan kadar radiasi. 

BACA JUGA:Pembersihan Puing Kayu Banjir di Aceh, 4 Gajah Turun Tangan Tanpa Alat Berat

BACA JUGA:Tips dan Cara Efektif Amankan Rumah saat Ditinggal Liburan Panjang

Sosialisasi kepada warga di Kabupaten Serang juga terus dilakukan agar masyarakat dapat memahami situasi tanpa menimbulkan kepanikan. 

Pemerintah menjamin bahwa semua penanganan dilakukan sesuai dengan standar keselamatan radiasi, termasuk pemantauan kesehatan masyarakat, pemeriksaan lokasi, dan koordinasi antar lembaga untuk memastikan keamanan jangka panjang di Kabupaten Serang.

Mereka adalah warga yang tinggal di dekat area tempat radiasi ditemukan, mencakup anak-anak sampai orang dewasa.

BACA JUGA:Cara Ganti Gaya Tulisan di WhatsApp, Buat Chat Kamu Lebih Keren!

BACA JUGA:Pemkab Lebak Targetkan Pelantikan Ribuan PPPK Paruh Waktu Akhir Tahun

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Serang, Zaldi Dhuhana, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang terdampak sebagai langkah awal penanganan.

“Dari hasil pemeriksaan tersebut, ada sebanyak 90 orang yang dicurigai terkena material radioaktif,” jelas Zaldi.

Namun, proses pemeriksaan lebih lanjut terkendala. Saat warga akan dibawa ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), alat pendeteksi internal radiasi yang diperlukan ternyata dalam keadaan rusak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: