Pimpinan Polri Diminta Tindak Tegas Anggotanya yang Nakal, Kapolri: Kalo Gak Mampu, Kepalanya Saya Potong

Pimpinan Polri Diminta Tindak Tegas Anggotanya yang Nakal, Kapolri: Kalo Gak Mampu, Kepalanya Saya Potong

JAKARTA, INFORADAR.ID - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta kepada pimpinan di jajaran Polri untuk menindak tegas terhadap anggotanya yang bertindak menyimpang atau nakal, sehingga mencoreng citra polisi.

"Dan mohon maaf kalau tidak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya yang saya potong atau berhentikan, setuju!," tegas Listyo kepada para pimpinan Polri.

Tidak diketahui pasti apakah permintaan Kapolri ini ada kaitannya terhadap penanganan kasus tewasnya Brigadir J. Karena diketahui, penanganan kasus tewasnya Brigadir J hingga hari ke 23 belum mengerucut ke arah penyelesaian. Bahkan, cenderung makin rumit. Dan, karena hal ini Polri mendapat sorotan negatif dari berbagai kalangan.

Menurut Jenderal Listyo, Polri diberi kewenangan oleh undang-undang dan ini berpotensi menjadi masalah apabila Polri tak mampu mengontrol dan abai terhadap masyarakat. 

"Kita harus berpikir persepsi masyarakat tentang kita, dan harus perbaiki, turun ke lapangan, jaga emosi jangan terpancing, emosi yang mudah meledak dan tidak bisa dikontrol akan mengakibatkan perbuatan yang kita lakukan tidak terukur," kata Jenderal Listyo.

"Apalagi rekan-rekan yang diberikan kewenangan oleh undang-undang, dan ini berpotensi menjadi masalah apabila kita tidak bisa mengontrol emosi," lanjut Kapolri pada upacara Tupdik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimpti) Dikreg ke-30 Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Dikreg ke-61 dan Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Sespima) Angkatan ke-66 pada 27 Oktober 2021 di hadapan 117 personil Polri dan 31 Prajurit TNI. 

Dikutip inforadar.id dari disway.id, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meyakini bunyi pepatah 'Ikan Busuk mulai dari Kepala'. Sebab itu dia pun menegaskan tidak segan akan menindak anggotanya yang melakukan penyimpangan dalam tubuh Polri. 

"Dan tolong dicatat, namun terhadap anggota-anggota yang melakukan penyimpangan dan berdampak terhadap organisasi maka saya minta kepada rekan-rekan tidak ragu-ragu untuk melakukan tindakan tegas, karena ini untuk kepentingan organisasi. Dan mohon maaf kalau tidak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya yang saya potong atau berhentikan, setuju!," tegas Listyo kepada para pimpinan Polri.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengingatkan para pimpinan di tubuh Polri untuk tidak anti kritik, peka terhadap lingkungan dan memenuhi rasa keadilan masyarakat utamanya di era keterbukaan saat ini. 

"Predikfif, responsibilitas, transparan namun juga memenuhi rasa keadilan dan ini yang menjadi harapan masyarakat," tegasnya. 

Pada kesempatan itu dia pun mengungkapkan bahwa kepercayaan publik terhadap Polri menurun pada Oktober 67,9 dari sebelumnya pada Juni 2021 naik dari 72,8 persen dari 72,9 persen.
Hal ini kata dia, disebabkan oknum atau anggota yang arogan atau melakukan penyimpangan.

Kata dia, satu orang berbuat penyimpangan maka dampaknya akan dirasakan pada seluruh organisasi Polri. Begitupun sebaliknya.

"Kenapa itu terjadi?, salah satunya perkembangan teknologi, Polisi yang arogan yang diviralkan, permisuh terhadap masyarakat. Perbuatan yang terjadi institusi baik itu dilakukan okunum atau perseorangan kalau itu positifi dampak positif sebaliknya jika negatif, maka dampak ke organisasi juga negatif. Padahal masih banyak rekan - rekan polri yang baik," jelasnya panjang lebar. 

"Jadi ini yang akan saya lihat ke depan, penilaian-penilaian mampu nggak rekan-rekan kemudian untuk merubah menjadi pemimpin yang bisa diteladani anak buahnya. tantangan tapi memang eranya sudah seperti itu. Jadi mau tidak mau kita semua kita semua harus kita lakukan itu. Dan tolong ini betul2 bisa diimplemantisakan bukan sekedar pepatah bukan sekedar teori," tandasnya.

Seperti diketahui, belakangan ini Polri sedang disorot tajam terkait kasus tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Kematian Brigadir J kemudian menjadi teka-teki karena keluarga menolak pernyataan Polisi yang menyatakan tewas akibat luka tembak, kemudian Brigadir J dituduh melakukan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap istri Ferdy Sambo. 

Kapolri Jenderal Listyo lantas menonkatifkan 3 jenderal termasuk Ferdy Sambo selama masa penyidikan kematian Brigadir J berlangsung. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: