Kurangi Ketergantungan Alkes Impor, Kemenkes & Biofarma Luncurkan Alat Deteksi Kanker Usus

Kurangi Ketergantungan Alkes Impor, Kemenkes & Biofarma Luncurkan Alat Deteksi Kanker Usus

Menkes Budi Gunadi Sadikin-Laman FB Kemenkes RI-

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Globocan tahun 2020, kanker kolorektal menduduki peringkat keempat kanker dengan kasus baru terbanyak di Indonesia.

Setidaknya terdapat 35 ribu jumlah pasien yang terdiagnosis kanker kolorektal setiap tahunnya, dan 35% di antaranya menyerang penduduk Indonesia yang berusia produktif (di bawah 40 tahun). Sedangkan angka kematian di Indonesia mencapai 6,7 dari 100 ribu kasus.

Produk ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor KEMENKES RI AKD 20306220065 yang dirilis pada tanggal 1 Juli 2022. Dengan adanya BioColoMelt-Dx ini, pasien dapat memperoleh akses yang lebih mudah untuk pemeriksaan ketepatan jenis terapi dan penanganan dini pada keluarga pasien dengan Lynch syndrome, yang diharapkan dapat berdampak positif pada optimalisasi ekonomi untuk ekosistem kesehatan di Indonesia.

Dari segi kemandirian alat kesehatan, BioColomelt-Dx memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 50 %. Hal ini membuktikan kemandirian nasional dalam hal penyediaan alat kesehatan dapat tercapai.

Hal ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia, untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas alat kesehatan impor dan akan menekan biaya pemeriksaan.

Selain Menkes Budi, turut hadir juga Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) Azwar Anas, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalusia, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. Soeko W Nindito, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: