Gadis Ini Bunuh Diri, Arwahnya Tertinggal di Kamar Kos (2)
Ilustrasi Foto Pixabay--
Shifa menurut. Namun, televisi dinyalakan agar tetap ada cahaya di dalam kamar.
Ketika akan terlelap, Shifa melihat sepasang mata dari dalam lemari pakaian yang terbuka sedikit. Mata itu bergerak-gerak. Melirik ke kanan dan ke kiri.
“Mbak, itu apa?” bisik Shifa kepada Manda.
Tidak ada jawaban dari Manda. Manda sudah tidur.
Shifa ketakutan. Dia memejamkan mata sampai akhirnya tertidur.
Pagi harinya, Shifa menceritakan kepada Manda soal sepasang mata yang dilihatnya di dalam lemari. Manda pun memberi pilihan kepada Shifa untuk pindah kos. Shifa menolak karena mereka sudah membayar sewa kamar untuk satu bulan.
Saat libur kerja selama dua hari, Shifa memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya di Bogor. Manda tidak ikut karena waktu liburnya tidak bareng dengan Shifa.
Sepeninggal Shifa, Manda tidak tidur di kamarnya. Dia mencari teman. Menginap di kamar yang ditempati orang lain.
Sebelum tidur, listrik di tempat kos padam. Manda yang berniat membaca buku pun menyalakan lilin.
Pemilik kamar sudah tidur. Membiarkan Manda membaca buku dengan bantuan sinar lilin.
Manda duduk di bangku, di depan meja kecil. Dia melatakkan buku di atas meja. Tapi menyangganya.
Di sela membaca buku, Manda terkadang memperhatikan kukunya. Beberapa kali Manda melakukannya.
Tiba-tiba, muncul dua tangan dari bawah buku yang disangga Manda. Sedetik kemudian, ada suara. “Kuku kita sama ya”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: