Gadis Ini Bunuh Diri, Arwahnya Tertinggal di Kamar Kos (2)
Ilustrasi Foto Pixabay--
Perempuan ini kembali tersenyum kepada Manda. Tapi, tetap sinis kepada Shifa.
“Ini orang kenapa,” batin Shifa.
Malam harinya, pintu kamar Shifa dan Manda diketuk. Saat itu, jarum jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Shifa membangunkan Manda. Tapi Manda tidak bangun.
Shifa pun membuka pintu kamarnya. Perempuan berambut keriting yang berpapasan di tangga pada siang sebelumnya, berdiri di depan pintu. Perempuan ini masih mengenakan kaus dan celana yang sama.
Kepada Shifa, perempuan ini bertanya, “Ini kamar Utari?”.
“Nggak ada Mbak yang namanya Utari di sini,” kata Shifa.
Perempuan berambut keriting ini seolah tidak menggubris penjelasan Shifa. Dia bilang, kedatangannya ke kamar Shifa hanya untuk mengembalikan sapu.
Shifa kaget, karena tidak pernah meminjamkan sapu kepada siapa pun penghuni kos. Apalagi, kepada perempuan di depannya.
Perempuan berambut keriting ini kemudian menyodorkan sapu. Lalu, pergi begitu saja.
Shifa bingung. Dia langsung menutup pintu kamar. Menguncinya.
Di dalam kamar, Shifa membangunkan Manda. Shifa menceritakan kedatangan perempuan yang berpapasan dengan mereka di tangga.
“Ya udah, besok kita tanyakan kepada yang senior di kos ini,” kata Manda. Lalu, kembali tidur.
Namun, pagi harinya, Shifa dan Manda sudah tidak menemukan penghuni kamar yang lain. Shifa berpikir, mbak-mbak penghuni kos sudah pada berangkat kerja.
Rencana untuk mencari tahu tentang perempuan berambut keriting pun terlupakan. Shifa dan Manda tidak lagi ingat untuk menanyakannya kepada penghuni kos yang telah lama menyewa kamar.
Malam pada pekan kedua ngekos. Shifa belum bisa memejamkan mata. Pukul 02.00 dini hari, dia menyalakan televisi. Shifa mengecilkan volume agar tidak mengganggu tidur Manda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: