Hikmah Pakaian Ihram, Manusia Diajak untuk Menghilangkan Sekat-sekat Sosial

Hikmah Pakaian Ihram, Manusia Diajak untuk Menghilangkan Sekat-sekat Sosial

Jemaah haji Indonesia saat menjalankan umrah wajib. -Ilustrasi foto: Dok. Kemenag-

INFORADAR : Kata Ihram berasal dari kata  احرم - يحرم - احراما yang berarti mengharamkan. Dalam kontek haji dan umrah, Ihram berarti الذخول فى الحرمة   (masuk dalam keharaman). 

Sedangkan menurut istilah, ihram  نية الدخول فى الحخ او العمرة artinya niat masuk (mengerjakan) ibadah haji atau umrah dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama berihram. Dengan mengucapkan niat ihram haji atau umrah, seseorang berarti telah mulai melaksanakan haji atau umrah. 

Pakaian ihram untuk jemaah pria memakai dua helai kain ihram. Satu kain disarungkan dan satu kain lainnya diselendangkan di kedua bahu dengan menutup aurat. Saat ia tawaf, disunahkan memakai kain ihram dengan cara idhtiba’, yaitu meletakkan bagian tengah selendang di bawah bahu kanan, sedangkan kedua ujungnya di atas bahu kiri. 

Sedangkan untuk jemaah perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari (kaffain), baik telapak tangan maupun punggung tangan. 

Melepas pakaian sehari-hari dan menggantinya dengan dua helai kain ihram menggambarkan keadaan orang yang meninggal dunia. 

Dia harus melepaskan semua atribut dan urusan dunia dan berganti dengan kain kafan. 

Pakaian dunia inilah yang kerap membuat manusia lupa diri sehingga mudah berbuat salah dan dosa. Karena itu, pakaian dunia sebagai simbol dari kesombongan dan kecongkakan harus dilepas agar ia diterima oleh Allah SWT. 

Ketika Nabi Musa AS bermunajat, misalnya, dia diperintahkan untuk melepas sandal sebagai lambang pakaian dunia. Allah SWT berfirman:

إِنِّىٓ أَنَا۠ رَبُّكَ فَٱخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى

"Sungguh Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu karena sesungguhnya engkau ber ada dilembah yang suci, Tuwa." Surat Taha [20]: 12.

Demikian pula orang yang melaksanakan ibadah haji, saat hendak memasuki tanah suci, Baitullah, dia harus melepas pakaian duniawi itu, harus menanggalkan kebiasaan buruk yang melekat dalam dirinya agar diterima oleh Allah SWT. 

Pakaian ihram memiliki arti pembebasan diri dari keinginan hawa nafsu dan daya tarik luar selain Allah. Ihram melambangkan penyerahan jiwa raga sepenuhnya kepada kebesaran dan keindahan Dzat dan sifat Allah, membebaskan dari ikatan kedudukan, pangkat, darah, keturunan, harta, dan status sosial lainnya yang sering merusak tali persaudaraan. 

Ihram mengajari umat manusia tentang kesamaan dan kesetaraan di hadapan Allah. Dia tidak melihat pangkat dan jabatan. Apa yang Dia lihat adalah ketakwaan dan amal kebaikan. 

"Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Tapi, Allah hanyalah melihat hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim, dari Abi Hurairah RA) 

Ketika sudah mengenakan pakian ihram, seseorang dilarang atau diharamkan melakukan dosa dan kemaksiatan, baik kepada sesama manusia, binatang, tetumbuhan, terlebih kepada Allah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: