Balada Boy cs dan Sertifikat Pensiunan Raja (Part 2 - Selesai)

“Di Planet Curiga Permanen, ribut adalah kebenaran.”

Mereka pun tertawa.

Di kejauhan, Raja lama tetap tenang. Ia tahu sejarah punya ingatan lebih panjang daripada siklus kebisingan. Ia tahu sertifikat tak perlu membela diri, waktu yang akan melakukannya.

Dan Planet Curiga Permanen terus berputar, menyiapkan Raja baru, dengan rakyat yang bingung, elite yang tersenyum, dan Boy cs yang tetap yakin bahwa mereka adalah pahlawan…selama ada sponsor.

Di Planet ini, oligarki tidak pernah menyebut dirinya oligarki. Mereka lebih suka istilah “pemangku kepentingan”, “penjaga stabilitas”, atau yang paling populer: “penyelamat demokrasi”.

Padahal cara kerjanya sederhana: uang naik panggung, kebenaran turun ke ruang ganti.

Di minggu-minggu terakhir menjelang Pemilihan Raja Mendatang, Boy cs mendadak sibuk bukan main. Agenda mereka padat, jadwal wawancara rapat, honorarium cair tepat waktu. Bahkan istilah “gerakan moral” kini sudah punya bendahara tetap.

Ruang rapat mereka dihiasi grafik, peta suara, dan satu papan tulis besar bertuliskan: ”Strategi Kebingungan Publik”

Profesor Setengah Gelap, menjelaskan dengan penuh semangat akademik.

“Pertama, kita pertahankan isu sertifikat. Kedua, kita lempar teori baru tiap tiga hari. Ketiga, jika publik lelah, kita bilang publik belum tercerahkan.”

Tuan Jas Berlapis mengangguk puas.

“Bagus. Selama rakyat sibuk bertanya,…##TAMAT#@@.

 

Sumber: