Disway Award

PDIP Usul Mengganti MBG dengan Uang Tunai

PDIP Usul Mengganti MBG dengan Uang Tunai

DPRD Pandeglang Minta Bahan Baku Lokal untuk MBG-TikTok-@Vivi Umam

INFORADAR.ID- Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Charles Honoris, mengusulkan untuk mengganti skema MBG (Makan Bergizi Gratis) menjadi uang tunai.

Ia mengatakan standar operating procedur (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kurang baik dan menimbulkan banyak kasus keracunan pada siswa di sekolah.

Karena kasus keracunan MBG ini diakibatkan arena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tidak menjalankan SOP yang baik dari Badan Gizi Nasional, sehingga PDIP mengusulkan untuk mengganti dengan uang tunai.

BACA JUGA:Banten Bebas DBD! Cegah dengan Gaya Hidup Sehat dan Tips Menjaga Lingkungan

BACA JUGA:Gubernur Banten Terbitkan Surat Edaran, 8 Warga Meninggal Akibat DBD

Dilansir dari berbagai sumber, Charles mengatakan rata-rata persiapan bahan baku MBG dilakukan pada pukul 23.00 atau tengah malam sebelum dilakukannya distribusi.

Wakil Ketua Komisi IX PDIP mengungkapkan bahwa makanan MBG yang dimasak pukul 04.00 dan disajikan pukul 11.00-12.00 WIB berisiko tinggi terkontaminasi bakteri, sehingga berpotensi menyebabkan keracunan.

Usul PDIP dan Tanggapan Istana Terkait MBG Diganti Uang Tunai

Atas usulan Wakil Ketua Komisi IX Fraksi PDIP tersebut, Menteri Sekretaris Negara merespon dengan mengatakan ide yang diberikan baik, namun program MBG yang sudah dijalankan saat ini dianggap sudah terbaik.

BACA JUGA:Pemprov Banten Usulkan 4 Desa Percontohan Antikorupsi ke KPK, Berharap Jadi Contoh bagi Desa Lain

BACA JUGA:Mendagri Bagikan 2.000 Paket Sembako di Tanah Tinggi dalam Rangka Memperingati HUT BNPP ke-15

Usulan mengganti MBG dengan uang tunai kepada orang tua siswa dianggap kurang efisien karena beresiko terjadinya penyalahgunaan dana.

Tujuan awal adanya program MBG ini untuk memastikan asupan gizi pada anak terjamin dan sesuai, dan jika diganti dengan uang tunai, pemerintah tidak bisa memastikan apakah anak akan diberikan gizi yang baik dan seimbang oleh orang tuanya.

Menteri Sekretaris Negara juga mengatakan bahwa tidak di pungkiri bahwa program MBG saat ini memiliki berbagai catatan dan perlu dilakukannya evaluasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: