Disway Award

Purbaya Yudhi Sadewa Ungkap Dana Rp425 T di BI Jadi Hambatan Lapangan Kerja

Purbaya Yudhi Sadewa Ungkap Dana Rp425 T di BI Jadi Hambatan Lapangan Kerja

Purbaya Yudhi Sadewa-Instagram-@purbayayudhasadewa_

INFORADAR.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti persoalan dana pemerintah sekitar Rp425 triliun yang masih tersimpan di Bank Indonesia (BI).

Menurutnya, kondisi tersebut membuat likuiditas keuangan nasional terbatas sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, perlu ada kebijakan baru agar dana itu benar-benar berputar di sektor riil.

Kebijakan ini diharapkan bisa mempercepat perputaran uang dan memberi dampak nyata bagi dunia usaha.

Dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan rencana penarikan sebagian dana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Sejarah Baru! OMI 2025 Tingkat Kota Cilegon Dibuka, MAN 2 Cilegon Jadi Tuan Rumah Pertama

BACA JUGA:Melalui Program Bang Andra, Jalan Rusak di Pandeglang Mulai Terbenahi

Purbaya Yudhi Sadewa Tarik Rp200 T dari BI ke Bank Swasta

“Sistem finansial kita agak kering, makanya ekonominya melambat, makanya dalam 1-2 tahun terakhir orang susah cari kerja dan lain-lain, karena ada kesalahan kebijakan di situ, moneter dan fiskal,” ujar Purbaya dalam rapat kerja di Jakarta, Rabu 10 September 2025.

Ia menjelaskan, sekitar Rp200 triliun akan dipindahkan dari BI ke bank swasta. Dengan begitu, dana tersebut bisa diputar oleh perbankan melalui penyaluran kredit dan membuka ruang penciptaan lapangan kerja.

“Saya taruh di bank saja dalam bentuk rekening pemerintah di bank. Saya enggak ada apa-apa, jaminan uang saja. Tapi kan bank enggak akan mendiamkan uang itu, itu ada cost-nya. Dia akan terpaksa mencari return yang lebih tinggi dari cost-nya,” jelasnya.

Purbaya juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi izin atas kebijakan ini.

Ia bahkan meminta Bank Indonesia agar tidak kembali menyerap dana yang dipindahkan, demi menjaga efektivitas langkah fiskal pemerintah.

BACA JUGA:Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Tahap 3 2025 Resmi Dibuka, Ini Rincian Seleksi

BACA JUGA:Purbaya Yudhi Sadewa Pastikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Tak Memberatkan Perbankan

Purbaya Yudhi Sadewa Bandingkan Kondisi di Era Jokowi

Purbaya menyinggung bahwa masalah serupa pernah muncul pada masa Presiden Joko Widodo.

Saat itu, pertumbuhan uang beredar sempat stagnan sehingga ekonomi domestik melambat meski pembangunan gencar dilakukan.

“Begitu 2020 saya diminta bantu, saya kaget, ‘Kenapa begini Pak (Jokowi)? Bapak bangun apa-apa mati-matian pun enggak bisa, karena mesin ekonomi kita pincang’. Hanya pemerintah yang jalan, sedangkan 90 persen berhenti atau diperlambat,” tuturnya.

Menurutnya, lemahnya perputaran uang menyebabkan masyarakat kesulitan ekonomi hingga memunculkan aksi protes besar-besaran.

Karena itu, ia memastikan strategi pemindahan dana ke perbankan akan diuji coba terlebih dahulu dan diterapkan lebih luas bila terbukti efektif.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: