Disway Award

Pengangguran di Banten Masih Tinggi, Andra Soni Nilai Ada Paradoks di Tengah Ribuan Industri

Pengangguran di Banten Masih Tinggi, Andra Soni Nilai Ada Paradoks di Tengah Ribuan Industri

Ilustrasi tentang pengangguran -kalhh-pixabay.com

INFORADAR.ID - Isu pengangguran di Banten kembali menjadi perhatian serius Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Andra Soni. 

Ia menilai, meskipun provinsi ini memiliki hampir 20 kawasan industri dan ribuan perusahaan yang beroperasi, tapi pengangguran masih berada di level tinggi secara nasional. 

Kondisi pengangguran di Banten ini menunjukkan adanya paradoks antara potensi industri dan kesejahteraan tenaga kerja lokal.

Pernyataan itu disampaikan Andra usai menerima audiensi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banten di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Senin, 20 Oktober 2025.

“Kita ini punya industri besar, kawasan industri hampir 20, perusahaan ribuan, tapi tingkat pengangguran di Banten masih tinggi. Ini paradoks,” ungkap Andra.

BACA JUGA:Program Magang Fresh Graduate Resmi, Tekan Pengangguran Lulusan Baru

BACA JUGA:Jadi Lulusan Terbaik Untirta, Ahmad Baedowi Buktikan Aktif Organisasi Tak Jadi Penghalang

Kolaborasi untuk Atasi Pengangguran di Banten

Andra menjelaskan, pengangguran di Banten disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kebutuhan tenaga kerja industri dengan kompetensi sumber daya manusia di daerah tersebut. 

Dunia usaha kini menuntut tenaga kerja yang profesional, disiplin, dan memiliki mental kerja yang tangguh.

Sementara itu, Ketua Apindo Banten, Tommy Rachmatullah, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten guna menekan angka pengangguran di Banten melalui berbagai program pengembangan keterampilan.

“Tujuannya agar lebih banyak tenaga kerja terserap, lapangan kerja baru terbuka, dan ekonomi masyarakat ikut terangkat,” ujarnya.

Apindo telah menyiapkan sejumlah langkah, di antaranya pelatihan digital marketing, penguatan vokasi serta soft skill tenaga kerja, dan program Bina Desa Mandiri di setiap kabupaten/kota.

Selain itu, organisasi tersebut juga akan memaksimalkan program CSR agar lebih tepat sasaran, dengan memberikan pelatihan bagi siswa SMK dan SMA sesuai kebutuhan industri modern.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: