INFORADAR.ID - QRIS Jelajah Indonesia menunjukkan bahwa pembayaran digital tidak hanya sekadar alat transaksi, tetapi juga mampu menghadirkan cara baru dalam menikmati pengalaman wisata.
Melalui inisiatif ini, Bank Indonesia menghadirkan konsep perjalanan budaya yang sepenuhnya cashless, namun tetap kaya akan nilai kearifan lokal.
Tak hanya itu, QRIS Jelajah Indonesia juga memberi ruang bagi generasi muda untuk mengenal tradisi sekaligus menghidupkan perekonomian daerah.
Inovasi ini membuktikan bahwa Gen Z mampu menjadi motor penggerak dalam melestarikan budaya melalui cara-cara modern.
Melalui pendekatan yang inovatif, QRIS Jelajah Indonesia mampu memadukan teknologi dengan budaya, sehingga menghadirkan pengalaman wisata yang berbeda, menarik, dan penuh kesan.
BACA JUGA:Hilirisasi Pertanian Jadi Senjata Baru Lebak Lawan Kemiskinan
BACA JUGA:Muncul Luka Lebam Tanpa Sebab, Bisa Jadi Masalah Serius
QRIS Jelajah Indonesia Hadirkan Wisata Budaya Digital
Kehadiran QRIS Jelajah Indonesia menjadi terobosan yang menggabungkan transaksi digital dengan wisata budaya.
Program ini tidak hanya memberi kemudahan bertransaksi, tetapi juga menawarkan cara baru bagi Gen Z menikmati pariwisata dengan sentuhan teknologi.
QJI 2025 merupakan upaya Bank Indonesia untuk menyatukan gaya hidup cashless dengan pelestarian budaya serta pemberdayaan UMKM.
QRIS Jelajah Indonesia: Wisata Cashless yang Edukatif
Di Balikpapan, QJI 2025 diwujudkan melalui konsep unik, yaitu menjelajahi kota sambil menyelesaikan misi digital.
Sebanyak 30 konten kreator muda dipilih untuk mengikuti kegiatan ini selama dua hari.
Mereka bukan hanya diminta membuat konten, tetapi juga diajak merasakan langsung kehidupan lokal.
Para peserta berbelanja di Pasar Inpres Kebun Sayur dan Pasar Pandansari menggunakan QRIS Tap, belajar membatik khas Kalimantan Timur di Batik Shaho, hingga menonton tarian Dayak di atas Kapal Pinisi.
Seluruh kegiatan dilakukan secara nontunai, mulai dari menggunakan angkot Balikpapan City Trans, membayar parkir, berbelanja di pusat perbelanjaan, hingga memberikan dukungan bagi UMKM lokal.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya memudahkan kehidupan sehari-hari, melainkan juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan tradisi dan menggerakkan roda ekonomi masyarakat dari bawah.
QRIS Jelajah Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Hingga Juli 2025, pencapaian QRIS di wilayah kerja Balikpapan dilaporkan melampaui target.
Tercatat lebih dari 33 juta transaksi dengan penambahan 28.000 merchant baru.
“QRIS terbukti menjadi motor penggerak ekonomi,” ujar Robi Ariadi, Deputi Direktur BI Perwakilan Balikpapan, Minggu 24 Agustus 2025.
Tak berhenti di dalam negeri, inovasi ini juga merambah ke pasar internasional. Pada 17 Agustus 2025, Bank Indonesia secara resmi meluncurkan layanan QRIS Antarnegara dengan Jepang, menjadikan Jepang sebagai negara keempat yang terhubung setelah Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Melalui integrasi ini, wisatawan Jepang bisa lebih mudah bertransaksi di Indonesia, begitu pula sebaliknya, sehingga konektivitas ekonomi digital Asia Timur semakin kuat.
Biaya Ringan, Tujuan Inklusif
Meski terdapat Merchant Discount Rate (MDR) bagi pelaku usaha, Bank Indonesia menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak membebani konsumen.
MDR sepenuhnya dikelola oleh industri perbankan dan penyedia jasa pembayaran.
Hal ini menunjukkan bahwa tujuan utama QRIS adalah memperluas inklusi keuangan, bukan mencari keuntungan semata.
BACA JUGA:Heboh! Arhan Gugat Cerai Istri, Ini Fakta-Fakta Mengejutkannya
BACA JUGA:Mantap! Pemkab Lebak Tiru Sistem Pengelolaan Sampah Kota Bandung
QRIS Jelajah Indonesia: Sinergi Teknologi dan Tradisi
Dengan slogan “Jelajah Budaya Makin Praktis Pakai QRIS”, Bank Indonesia membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat berjalan seiring dengan pelestarian budaya.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi mampu memperkuat identitas bangsa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
QRIS kini bukan lagi sekadar metode pembayaran, tetapi telah menjadi gaya hidup baru generasi muda.
Melalui cara ini, mereka bisa berwisata, berkarya, dan mendukung UMKM secara bersamaan.
Masa depan pun tampak lebih cerah ketika teknologi dan tradisi saling melengkapi demi Indonesia yang lebih maju.