Mengapa Generasi Strawberry Mudah Dicap Rapuh di Dunia Kerja? Ternyata Ini

INFORADAR.ID - Isu mengenai Generasi Strawberry kembali mencuri perhatian, terutama saat membahas kesiapan anak muda menghadapi tekanan pekerjaan. 

Istilah Generasi tersebut digunakan untuk menggambarkan kelompok yang dinilai kreatif dan menarik, tetapi dianggap mudah goyah ketika berhadapan dengan situasi sulit. 

Tidak sedikit perusahaan menilai Generasi Strawberry kurang tahan menghadapi kritik maupun tuntutan pekerjaan yang tinggi.

Meski begitu, penilaian tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah benar permasalahannya ada pada generasinya? 

Atau permasalahan Generasi Strawberry justru dari lingkungan dan pola asuh yang membuat mereka kurang siap menghadapi tekanan nyata di dunia kerja?

BACA JUGA:Yuk Peringati Hari Kesehatan Nasional 2025 Dengan Bangun Gaya Hidup Sehat

BACA JUGA:Resmi Dibuka! Ini Jadwal Pemesanan Tiket Kereta Libur Nataru 2025, Cek Tanggalnya Sekarang

Perubahan Zaman yang Membentuk Karakter Generasi Strawberry

Karakter anak muda terutama Gen Z banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan cara orang tua mendidik anak yang berbeda dari generasi sebelumnya. 

Mereka tumbuh di era kecepatan informasi, kenyamanan digital, serta lingkungan sosial yang memperlihatkan kesuksesan secara instan. 

Kondisi ini membuat tantangan yang dihadapi lebih bersifat mental ketimbang fisik.

Banyak orang tua berusaha memberi kenyamanan maksimal, sehingga anak jarang berhadapan dengan risiko atau kegagalan. 

Ketika memasuki dunia kerja yang penuh tekanan dan persaingan, hal ini membuat sebagian anak muda tidak terbiasa menghadapi situasi menekan.

Faktor yang Menyebabkan Label “Generasi Rapuh”

Sumber: