Ria melakukan ritual layaknya dalang memainkan wayang. Bapak dari klien dan selingkuhan bapaknya ini dibuat bersatu terlebih dahulu. Mereka menikah. Lalu, dicelakai ketika berboncengan menggunakan motor.
“Ruh bapak pasien itu gue tiupkan ke jin anak buah gue. Jadi dia seperti melihat ada orang besar atau pohon ketika naik motor. Padahal lowong. Ya udah ngehajar. Mati,” Ria menceritakan.
Dari situ, Ria melancarkan balas dendamnya. Orang-orang yang dia anggap telah menghina, telah merendahkan keluarganya, dia celakai. Termasuk orang yang pernah menyantet kakeknya.
“Yang nyantet kakek gue mati. Selingkuhannya gue bikin longak-longok (idiot),” aku Ria.
Ria mempraktikkan ilmunya sampai tahun 2016. Sudah ratusan orang yang menjadi korbannya.
Sesuai keinginan kliennya, ada yang dibuat langsung mati, ada yang dibuat seperti boneka sebelum mati, ada yang mati dengan cara kecelakaan. Macam-macam lah.
Selama praktik dukun santet, Ria dibantu oleh jin. Dia menyebutnya iblis.
Imbalannya adalah ruh dari korban-korban Ria. Ruh-ruh korban santet atau teluh itu dibawa oleh iblis yang membantu Ria.
Selama praktik dukun santet, Ria mendapatkan uang banyak. Hidupnya berubah. Selalu foya-foya di tempat hiburan malam. Terjerumus narkoba. Itu Ria lakoni sampai dia dinikahi oleh seorang lelaki.
Namun, kesuksesan Ria harus dibayar sangat mahal. Bahkan, tidak ternilai.
Dia tidak bisa mempunyai keturunan. Karena janin di dalam kandungannya juga harus menjadi imbalan bagi iblis yang membantunya. Dimakan oleh iblis.
Dan, itu terjadi ketika Ria mengandung anak pertamanya. Di usia kandungan 6 bulan, Ria tiba-tiba mengalami pendarahan hebat. Darah mengalir deras dari selangkangannya. Melawati kedua kakinya.
“Gue lihat, darah gue itu diminum oleh anak buah gue (jin). Mereka berkumpul, meminum darah yang tercecer di lantai sampai kaki gue. Yang dimakan itu darah dan energi janin gue,” kata Ria.
Tapi, itu belum membuat Ria bertobat. Nasihat dari bapaknya pun, untuk tidak lagi praktik dukun santet, juga diabaikan.
Titik nadir Ria yang mulai membuatnya berpikir untuk tobat adalah ketika melayani kliennya untuk mencelakai orang Bali. Ria hampir celaka karena santetnya dikembalikan oleh korbannya.
Ria tahu kalau korbannya balik menyerang dari 5 kendi yang selalu dia siapkan. Setiap menjalankan ritual santet, kendi-kendi ini harus ada. Kendi-kendi ini ibarat nyawa bagi Ria.