JOMBANG, INFORADAR.ID - Ada cerita menarik dan menegangkan di balik upaya penjemputan DPO kasus pencabulan Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengaku harus ekstra hati-hati dan bersabar untuk menangkap Mas Bechi. Mas Bechi yang merupakan tersangka pencabulan 4 santriwati (ada yang menyebut 5) adalah putra pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah (ada yang menyebut Ashiddiqiyyah), Ploso, Jombang Jatim KH Muhammad Mukhtar Mukti.
Kini Bechi, sudah dijebloskan ke dalam Rutan Medaeng Kelas I Surabaya, Sidoarjo, Jatim. ternyata ada beberapa cerita menarik di balik upaya penangkapan Bechi.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengakui harus ekstra bersabar agar bisa menangkap Bechi. Sebab, Bechi diketahui berada di kompleks Ponpes Ashiddiqiyyah.
Diceritakan Kapolres, sebenarnya pada 3 Juli 2022 lalu, kedatangan Moh Nurhidayat sudah disertai oleh 200 personel dari Polres Jombang.
Namun, polisi berusaha bertindak persuasif. Tujuannya menghindari keributan antara penduduk ponpes dengan polisi.
Ponpes Ashiddiqiyyah hanya mengizinkan satu polisi yang boleh mau masuk. Polisi itu adalah Kapolres Jombang sendiri. Betapa menegangkan situasi saat itu.
Kapolres masuk sebagai negosiator. Mengenakan peci hitam, dia pun langsung menemui ayah Bechi. Yaitu Kiai Mukhtar Mukti.
Namun, betapa terkejutnya Moh Nurhidayat ketika sudah masuk ke dalam Ponpes. Sebab, negosiasi bukan dilakukan di ruang khusus atau tertutup. Melainkan di depan ratusan jamaah santri Ponpes.
"Di luar dugaan, ternyata negosiasi itu tidak diadakan di ruangan khusus. Saya dihadapkan di depan banyak jamaah yang mudah terprovokasi. Ini sangat rawan sekali. Karena itu, saya memilih tidak banyak berbicara," kata Moh Nurhidayat kepada awak media beberapa waktu lalu.
Ini terbukti dari video yang beredar di media sosial. Dalam video itu, kiai Jombang tersebut berbicara kepada Kapolres di hadapan para jamaah.
"Jika negosiasinya di ruangan khusus, saya pasti bisa menjelaskan panjang lebar. Di dalam video tersebut saya hanya menyampaikan satu pesan kepada mbah kiai secara beretika," lanjut Nurhidayat.
Sikap tenang Moh Nurhidayat tersebut ternyata efektif. Meski saat itu tidak berhasil menangkap Bechi, setidaknya tidak sampai terjadi kericuhan.
Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi akhirnya menyerahkan diri ke polisi pada Kamis, 7 Juli 2022 lalu. Butuh ekstra sabar dalam penanganan pelaku.
Mas Bechi merupakan anak kandung pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyah, Ploso, Jombang Jawa Timur KH Muhammad Mukhtar Mukti.