Obat Perkutut

Senin 27-06-2022,13:37 WIB
Editor : Aditya Ramadhan

Ketika akan rebahan, sekelebat aku melihat bayangan seseorang dibalik jendela kamar yang agak terbuka.  Pikiranku langsung menduga orang tersebut adalah Yadi yang tadi melintas di depan pagar. Namun karena letih aku tak terlalu memperdulikannya, aku tetap berbaring di ranjang dekat jendela tersebut. Namun kembali bayangan Yadi melintas di jendela.

 

“Obatnya besok aja ya Yad, Kakak sangat capek, baru nyampe. Semua masih dalam dus. Besok aja kita bongkar” kataku sekenanya sambil tiduran.

 

Namun tak lama aku duduk dipinggir ranjang. Pikiranku berubah. Kasian Yadi, mungkin dia juga capek habis jalan kaki, entah dari mana, biarlah malam ini dia menginap disini saja, nanti kukabari ibunya agar tidak khawatir lagi, pikirku.

 

“Yad … Yadi… dimana kau… ?..... Tak ada Jawaban.

 

“Yadi … Yadi……” ku ulangi memanggil namanya sambil memandang kesemua halaman PUSKESWAN, namun Yadi sudah tidak ada. Yah sudahlah, mungkin dia sudah pulang,  pikirku.sambil menutup pintu kembali.

 

***

 

            Pagi ini,  kembali Bu Ijah ketempat kerjaku, namun kali ini beliau masuk dengan terburu-buru sambil menangis.

 

“Ada apa Bu?” tanyaku heran

 

Tags :
Kategori :

Terkait