Obat Perkutut

Senin 27-06-2022,13:37 WIB
Editor : Aditya Ramadhan

“Yad … Yadi,  kemanasaja kau, emakmu sudah nyari keman-mana?” teriakku

 

Namun Yadi tak menoleh.

 

“Yad …Yadi, perkututmu dah banyak yang mati, mengapa ga kau kasih obatnya?”

 

Yadi tetap berjalan sambil menunduk.

 

“Yadi…kok tumben jalan, kemana motormu?”

 

 

 

Baru Yadi menoleh ke arahku sambil tetap berjalan, namun dia tak menjawab pertanyaanku. Samar-samar wajahnya terlihat pucat, pandangan matanya tak seperti biasanya. Namun tak lama dia kembali menunduk melanjutkan perjalannnya.

 

Aku heran terhadap perubahan sikapnya, namun karena letih sepulangdari perjalanan jauh aku langsung masuk dan menutup pintu. Mungkin Yadi baru pulang dari rumah temannya, dan semalaman begadang, sehingga mukanya pucat, pikirku.

 

Tags :
Kategori :

Terkait