Sebastian Jason Santoso: Remaja Homeschooling yang Menyebarkan Energi Positif Lewat Media Sosial

Salah satu pengalaman pribadinya yang cukup menyentuh adalah saat ia dianggap berbeda oleh teman-temannya karena jarang bermain game.

"Aku pernah lho dikasihanin sama temen aku, kata mereka Jason kok kasihan banget sih, waktu mainnya bentar. Gak seru ah main sama kamu." tutur Jason dalam videonya.

BACA JUGA:4 Jenis Pekerjaan yang Cocok Buat Kamu yang Gampang Jenuh

BACA JUGA:Idul Adha 2025 Diperkirakan Serentak: Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU Sepakati 6 Juni

Menanggapi hal itu, sang ibu memberikan nasihat yang memantik pemahaman baru bagi Jason.

"Tapi respon Mama adalah 'coba dipikir lagi, yang kasihan itu kamu atau mereka?' Aku bingung maksudnya apa, Ma. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk main game, naik level di game, aku naik level di dunia nyata," lanjutnya.

Ia pun mulai menyadari bahwa perbedaan pilihan aktivitas itu bukanlah kekurangan, melainkan nilai tambah.

"Saat mereka menghabiskan waktu 5–6 jam per hari untuk main game, aku bisa melakukan latihan piano, belajar asah skill, baca buku, dan bahkan main game. Bedanya, aku belajar disiplin dan prioritas. Aku mulai mengerti maksud Mama."

Membangun Versi Terbaik Diri Sendiri

Bagi Jason, popularitas bukan tujuan utama. Ia melihat media sosial sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan mendorong sesama anak muda untuk bertumbuh secara sadar. 

Baginya, “naik level” bukan hanya urusan di dalam permainan, tapi juga dalam kehidupan nyata.

Dengan karakter yang kuat dan dukungan keluarga yang solid, Sebastian Jason Santoso terus menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk memberi inspirasi. 

Ia adalah sosok panutan baru bagi generasi muda yang ingin bertumbuh, berkarya, dan memberi makna sejak dini.

Sumber: