Disway Award

Lolos Pendanaan Rp60 Juta, Simak Tips Tim Desa Energi Berdikari dalam Mendapatkan Pendanaan Pertamina

Lolos Pendanaan Rp60 Juta, Simak Tips Tim Desa Energi Berdikari dalam Mendapatkan Pendanaan Pertamina

--

INFORADAR.ID - Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Salah satu tim yang terdiri dari para penerima beasiswa Sobat Pertamina berhasil meraih pendanaan sebesar Rp60 juta dari Yayasan Pertamina Foundation melalui program Desa Energi Berdikari.

Program yang mereka usung berjudul "Desa Energi Berdikari: Pengoptimalan PLTS untuk Mendukung UMKM di Desa Curug Agung", berfokus pada optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.

Ketua Tim, Moh. Fahmi Fauzan, menceritakan bahwa program ini merupakan lanjutan dari pendanaan sebelumnya yang telah membangun PLTS di Desa Curug Agung, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.

Namun, pemanfaatan PLTS tersebut belum berjalan maksimal karena rendahnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai energi terbarukan. “Sebelumnya sudah ada PLTS yang dibangun, tetapi karena keterbatasan sosialisasi, banyak masyarakat yang belum paham cara menggunakan dan merawatnya. Melalui program ini, kami ingin mengoptimalkan manfaat PLTS agar benar-benar mendukung aktivitas UMKM di desa tersebut,” ujar Fahmi.

BACA JUGA:TIPS and TRICK Membangun Mindset Wirausaha yang Sukses bagi Mahasiswa

Tim Desa Energi Berdikari tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengoperasian PLTS, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mereka memilih UMKM yang membutuhkan energi listrik dalam proses produksinya, seperti usaha santan kelapa, pengolahan makanan, serta jasa cuci motor (steam motor).

Dengan adanya pelatihan khusus tentang pengelolaan energi dan digitalisasi pemasaran, tim berharap para pelaku UMKM bisa meningkatkan produktivitas sekaligus memperluas pasar mereka.

Fahmi menambahkan bahwa kunci keberhasilan mereka dalam mendapatkan pendanaan terletak pada riset masalah yang mendalam, pendekatan partisipatif ke masyarakat, serta penyesuaian proposal sesuai dengan format yang ditentukan Pertamina Foundation. 

“Kami benar-benar menyesuaikan proposal dengan template yang diberikan. Selain itu, kami memperjelas masalah yang ada di desa binaan dan menawarkan solusi konkret yang aplikatif,” jelas Fahmi.

Meskipun begitu, perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah membangun kepercayaan masyarakat.

“Awalnya masyarakat agak tertutup. Mereka sempat skeptis karena mungkin ada pengalaman kurang baik sebelumnya. Tapi kami tidak menyerah. Kami rutin berkunjung, berdiskusi dari hati ke hati, mendengarkan kebutuhan mereka bukan hanya menawarkan solusi dari atas,” tuturnya.

Selain itu, koordinasi internal tim yang lintas jurusan juga menjadi tantangan tersendiri. Dengan latar belakang yang berbeda-beda seperti teknik, komunikasi, hingga sosial, butuh kerja sama ekstra agar program berjalan terintegrasi.

BACA JUGA:Membanggakan, UKM Kewirausahaan Untirta Lolos Pendanaan PPK Ormawa, Simak Informasi Selengkapnya

 “Menyatukan jadwal antaranggota itu sulit, apalagi semuanya punya kesibukan masing-masing, tapi karena visi kami sama, akhirnya kami bisa saling mendukung,” tambah Fahmi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait