Penetapan 1 Syawal 1446 H Pemerintah dan Muhammadiyah

Penetapan 1 Syawal 1446 H Pemerintah dan Muhammadiyah

Ilustrasi tentang Idul Fitri.-RDNE Stock project -pexels.com

INFORADAR.ID - Menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 2025, masyarakat Indonesia mulai bersiap menyambut momen sakral ini dengan berbagai persiapan, termasuk merencanakan perjalanan mudik dan mengatur waktu liburan bersama keluarga. 

Salah satu hal yang selalu dinantikan adalah kepastian jadwal Lebaran, baik yang ditetapkan oleh pemerintah maupun organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah

Berdasarkan kalender Islam 1446 Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. 

Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, kepastian tanggal tersebut masih menunggu keputusan resmi melalui sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025.

Selain penetapan tanggal Lebaran, pemerintah juga telah menetapkan jadwal libur nasional dan cuti bersama untuk perayaan Idul Fitri 2025. 

Tahun ini, masyarakat akan menikmati periode libur yang cukup panjang, yakni total 11 hari, berkat kombinasi antara libur Lebaran, cuti bersama, serta libur nasional lainnya. 

Bagi anak sekolah, masa libur bahkan lebih lama, mencapai 19 hari sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran Bersama dari berbagai kementerian terkait.

Lebaran Muhammadiyah 

Sementara itu, organisasi Islam Muhammadiyah, yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah, telah lebih dulu menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. 

Dengan demikian, ada kemungkinan besar bahwa perayaan Idul Fitri tahun ini akan berlangsung serentak antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Untuk memastikan penetapan resmi 1 Syawal 1446 H, Kemenag RI akan menggelar sidang isbat yang berlangsung secara tertutup dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk para ahli astronomi, perwakilan ormas Islam, serta pejabat terkait. 

Hasil sidang ini nantinya akan diumumkan kepada publik melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: