Otak Lemot dan Pikun: Bagaimana Kesepian Mengancam Kesehatan Mental Kita?

Otak Lemot dan Pikun: Bagaimana Kesepian Mengancam Kesehatan Mental Kita?

Ilustrasi kesepian menjadi lemot-Pinterest/WEBBeteg-

INFORADAR.ID- Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa kesepian yang berkepanjangan dan perilaku antisosial.

Kesepian dapat berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko demensia, termasuk pikun, pada manusia.

Penelitian ini melibatkan analisis terhadap lebih dari 1.000 responden yang berusia di atas 50 tahun.

Dan hasilnya menunjukkan hubungan yang signifikan antara kesehatan mental, interaksi sosial, dan kesehatan otak.

BACA JUGA:Inilah Kepribadian Narsistik, Berikut Gangguan Mental Narcissistic personality disorder ( NPD )

BACA JUGA:4 Rekomendasi Buah yang Harus Dikonsumi agar Tehindar dari Asam Lambung

Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa individu yang sering merasa kesepian mengalami penurunan kemampuan berpikir dan memori yang lebih cepat.

Dibandingkan dengan mereka yang memiliki interaksi sosial yang baik. Kesepian dapat memicu stres dan depresi.



Yang pada gilirannya berdampak negatif pada kesehatan otak. Ketika seseorang merasa terisolasi.

Tubuh mereka memproduksi hormon stres yang dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu proses pembelajaran serta memori.

BACA JUGA:Perlu Diketahui, Inilah Manfaat dan Kandungan Protein dalam Telur

BACA JUGA:Waspada! Kenali Gejala Awal Gangguan Mental Dissociative Identity Disorder (DID)

Studi ini mencatat bahwa interaksi sosial yang positif dapat merangsang otak dan meningkatkan konektivitas neuron.

Yang penting untuk mempertahankan fungsi kognitif yang baik. Kegiatan seperti berbicara dengan teman.

Berpartisipasi dalam kelompok hobi, atau bahkan sekadar berinteraksi dengan tetangga dapat memberikan stimulasi mental yang sangat dibutuhkan.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang yang cenderung menghindari interaksi sosial atau memiliki perilaku antisosial.

Itu akan mengalami penurunan fungsi kognitif yang signifikan.

Sosialisasi adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan otak. Ketika seseorang terisolasi.

Mereka kehilangan kesempatan untuk berlatih keterampilan kognitif yang diperlukan untuk menjaga otak tetap aktif.

Penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan sosial dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi lansia yang sering kali mengalami isolasi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kesepian di kalangan lansia di Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Yang dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan mental dan fisik mereka.

Para peneliti merekomendasikan agar masyarakat lebih aktif dalam menjalin hubungan sosial dan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas.

Membangun koneksi sosial yang kuat dapat membantu melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif dan risiko demensia.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi sosial.

Baik di tingkat keluarga, komunitas, maupun melalui program-program pemerintah.

Dengan meningkatnya angka kesepian di masyarakat modern, penting bagi individu dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi sosial yang positif.

Melalui upaya bersama, diharapkan kita dapat menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi generasi yang lebih tua.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal kesehatan terkemuka dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi kebijakan kesehatan masyarakat.

Dalam upaya pencegahan demensia dan peningkatan kualitas hidup lansia. Selain itu.

Hasil penelitian ini juga dapat menjadi dorongan bagi individu untuk lebih memperhatikan kesehatan mental dan sosial mereka.

Sebagai langkah awal, masyarakat disarankan untuk mulai mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif secara sosial.

Ini bisa dilakukan dengan cara bergabung dalam kelompok minat, mengikuti kegiatan sukarela.

Atau bahkan memanfaatkan teknologi untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga.

Di era digital ini, banyak cara untuk berinteraksi, dan penting untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: