Yuk Deteksi Kelainan Otak Menggunakan Metode DSA
Ilustrasi Otak--
INFORADAR.ID- Otak adalah pusat kendali tubuh manusia yang mengatur semua fungsi kehidupan, mulai dari pikiran, emosi, hingga gerakan tubuh.
Dimana, kelainan pada otak, seperti stroke, aneurisma, tumor, dan kelainan pembuluh darah otak, dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
Kelainan pada otak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, cedera atau trauma kepala, penyakit metabolik seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, infeksi, serta gaya hidup tidak sehat.
Orang dengan kelainan otak seringkali mengeluhkan gejala seperti sakit kepala berat yang berlangsung terus-menerus, gangguan penglihatan, mual dan muntah, kehilangan keseimbangan, kelemahan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh, dan kejang-kejang.
BACA JUGA:Pengen Kerja Bareng Pasangan? Yuk Intip 4 Manfaat Berangkat Kerja dan Pulang Bersama Pasangan
BACA JUGA:Comfest 2024 UIN SMH Banten, Penuh Kreativitas dan Energi
Untuk deteksi kelainan otak bisa menggunakan
DSA (Digital Subtraction Angiography). Alat canggih tersebut adalah teknik pencitraan medis yang digunakan untuk menilai struktur dan kelainan pada pembuluh darah secara rinci pembuluh darah secara rinci.
Teknologi ini bekerja menggunakan sinar-X dengan cara menghilangkan struktur lain pada latar belakang (terutama tulang), sehingga yang terlihat hanya struktur pembuluh darah.
DSA sering digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi kelainan pembuluh darah, terutama di otak.
BACA JUGA:4 Cara Menjaga Skill Karier Tetap Berguna dan Up To Date, Ikuti Perkembangan Teknologi
BACA JUGA:Ini 4 Cara Membangun Jaringan Sosial yang Kuat untuk Karir Kamu, Salah Satunya Ini
dr. Febian Sandra, salah seorang Dokter Subspesialis Radiologi Intervensi Bethsaida Hospital Gading Serpong mengungkapkan bahwa DSA memberikan keunggulan dalam melihat pembuluh darah otak secara rinci.
Dimana kata dr Febian, dengan teknologi ini, pasien bisa terdiagnosis dengan lebih cepat dan tepat. DSA juga dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan tatalaksana kelainan pada pembuluh darah, seperti thrombectomy pada kasus stroke, coiling pada kasus aneurisma dan embolisasi pada kasus malformasi pembuluh darah maupun tumor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: