Riset Mengatakan Gen Z Memilih Resign Karena Gaji Tak Sesuai
Ilustrasi resign dari pekerjaan-Mohamed_hassan-pixabay.com
INFORADAR.ID - Tingginya ekspektasi perusahaan, ditambah dengan keterampilan yang dimiliki tak kunjung sesuai, membuat banyak generasi z atau gen z, terutama para lulusan baru, terjebak dalam jerat pengangguran.
Pasar tenaga kerja yang semakin ganas hanya menginginkan para kandidat dengan segudang keterampilan unggul. Tak pelak, banyak dari para gen z malah tersisih sebelum sempat unjuk gigi.
Namun, yang ironisnya, di tengah kesulitan mencari pekerjaan, ada sebagian generasi muda, khususnya generasi Z, yang justru ingin keluar dari pekerjaan yang sudah mereka dapatkan dengan susah payah.
Menurut survei Jakpat, 8% dari gen Z sudah merencanakan untuk meninggalkan pekerjaan mereka segera setelah menerima THR.
Lebih mengejutkan lagi, 10% lainnya berniat hengkang dalam enam bulan ke depan, 8% dalam satu tahun, dan 34% sedang bergulat dengan niat untuk resign tetapi belum tahu kapan waktu yang tepat. Hanya sejumput, yakni 41%, yang masih bertahan tanpa rencana keluar.
Alasannya? Tentu saja, gaji menjadi akar dari semua dilema ini. Simak data statistik yang dikutip dari situs Goodstats.id.
BACA JUGA:Menghadapi Tekanan Sosial, Ini 4 Perbedaan Antara Milenial dan Gen Z
BACA JUGA:Doom Spending, Tren Gen Z dan Milenial yang Bikin Miskin
Bagi gen Z, ketidaksesuaian antara gaji dan beban kerja seperti tamparan keras. Mereka merasa upah yang diberikan terlalu minim untuk menanggung segala tuntutan dan tekanan yang diberikan.
Dengan rasa lelah yang melilit setiap harinya, banyak dari mereka merasa bahwa tanggung jawab yang harus dipikul jauh melampaui penghargaan yang mereka terima. Tak heran jika keinginan untuk mundur semakin besar.
Sebenarnya, negosiasi gaji memang sering dilakukan di awal, sebelum perjanjian kerja ditandatangani. Namun, seiring dengan bertambahnya beban, gaji yang dahulu dirasa cukup kini menjadi tidak sepadan dengan segala tuntutan yang harus dipenuhi.
Selain gaji, sebanyak 27% responden memilih untuk resign karena tawaran pekerjaan lain yang lebih baik. Pekerjaan baru ini biasanya memberikan bayaran lebih tinggi, serta prospek karier yang lebih cerah.
Sementara itu, 26% lainnya memutuskan untuk mundur demi mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat mereka, karena bekerja di bidang yang tidak disukai hanya membawa tekanan mental yang tak tertahankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: goodstats.id