Apa Itu Gempa Megathrust? Katanya Indonesia Bisa Kena
Ilustrasi: Sejumlah bangunan hancur karena gempa megathrust-Angelo_Giordano-pixabay.com
Biasanya, dinamika tektonik di zona subduksi Nankai terbatas pada skala lokal atau regional.
BACA JUGA:Gokil, Tak Hanya Fitur Galaxy AI, Kamera Samsung Galaxy S24 Ultra Juga Tahan Gempa
Apa itu gempa megathrust?
Menurut earthquakescanada, Gempa megathrust adalah gempa yang sangat besar, terjadi di zona subduksi, tempat satu lempeng tektonik bumi terseret ke bawah lempeng lainnya.
Di wilayah Cascadia, lempeng Juan de Fuca terperangkap di bawah lempeng Amerika Utara, dengan kekuatan yang terus membangun hingga akhirnya tak tertahankan lagi, menyebabkan gempa megathrust yang mengguncang dunia.
Seberapa sering gempa megathrust terjadi?
Waktu pengulangan gempa megathrust sangat bervariasi dari satu zona subduksi ke zona lainnya.
Di Cascadia, 13 gempa megathrust telah terjadi dalam 6000 tahun terakhir, dengan interval yang tidak bisa diprediksi, mulai dari 200 hingga 800 tahun.
Namun, ketidakpastian itulah yang membuatnya begitu menakutkan—kita tidak pernah tahu kapan monster ini akan bangun.
Seberapa besar gempa tersebut?
Gempa megathrust adalah raja dari segala gempa. Gempa terakhir di Cascadia diperkirakan mencapai magnitudo 9.
Gempa megathrust di Chili pada tahun 1960 mencapai magnitudo 9,5, sementara gempa di Alaska pada tahun 1964 mencapai magnitudo 9,2.
Angka-angka ini bukan sekadar angka, tetapi gambaran dari kekuatan alam yang tak tertandingi, siap untuk menghancurkan apa saja yang ada di jalurnya.
BACA JUGA:Viral, Warga Jepang Dapat Peringatan Dini Gempa Bumi di Ponsel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: earthquakescanada