Gelar Diskusi Publik, Jurnalis Warga Banten Soroti Tantangan Perempuan Sebagai Wartawan

Gelar Diskusi Publik, Jurnalis Warga Banten Soroti Tantangan Perempuan Sebagai Wartawan

Festival jurnalis warga Banten-Bayu GenRB-

Pemimpin Redaksi Betahita, Yosep Suprayogi mengamini bahwa jurnalis perempuan mengalami kesulitan pada saat meliput ke lapangan. Namun, Ia menilai keberadaan perempuan dalam dunia Jurnalistik sangat diperlukan untuk meredam ekosistem jurnalis laki-laki. 

“Memang, jurnalis perempuan itu kerepotan di lapangan, meskipun demikian saya kira perempuan amat sangat diperlukan di jurnalistik terutama karena laki-laki itu beban, laki-laki itu perlu rambu-rambu yang kadang ia bablas aja.” kata Yosep. 

Anggota perempuan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Lugas, Okta pun setuju dengan tantangan berupa pelecehan seksual yang disampaikan oleh Cica. Selain itu, Okta juga menyoroti diskriminasi gender yang tumbuh subur di dunia jurnalistik saat berperan sebagai wartawan perempuan, sehingga menyebabkan peningkatan karir yang cenderung sulit. 

BACA JUGA:Belajar Jurnalistik dan Literasi Media, SMAN 1 Mancak Kunjungi Radar Banten

Okta berharap dengan diadakannya diskusi publik ini, dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi perempuan sebagai seorang jurnalis dan menciptakan komunitas jurnalis perempuan yang lebih kuat serta mendukung. 

“PPMN dapat menciptakan ruangan untuk berbagi pengalaman dalam berkolaborasi mencari solusi dan menciptakan komunitas jurnalis perempuan yang lebih kuat serta dapat membantu mengidenfitikasi dimana perubahan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa jurnalis perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses” harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: