Ini Dia Alasan Generasi Muda Suka Menciptakan Istilah Baru, Kamu Wajib Tahu!
istilah skibidi yang viral-Screenshoot YouTube Kok Bisa?-
INFORADAR.ID - Tahukah kalian, semakin canggih perkembangan zaman, semakin banyak istilah-istilah yang muncul akibat pembaruan generasi. Istilah-istilah tersebut terus bermunculan dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda.
Generasi Alpha salah satunya, generasi yang lahir setelah tahun 2010 ini tanpa terkecuali menciptakan dan menggunakan istilah-istilah baru di kehidupan mereka. Sering kali, mereka terlihat menggunakan kata-kata yang terdengar asing seperti "Skibidi" atau "Rizz Gyatt" yang bahkan tidak memiliki arti tetap, namun memiliki makna khusus di kalangan mereka sendiri.
Melansir dari kanal YouTube Kok Bisa, Salah satu alasan utama generasi muda gemar menciptakan istilah baru adalah karena mereka mengikuti tren. Istilah-istilah ini dianggap lebih pas untuk menyampaikan sesuatu dan mengekspresikan perasaan tertentu.
Mengikuti tren adalah bagian dari kebutuhan sosial manusia untuk merasa menjadi bagian dari kelompok. Khususnya bagi anak muda, mengikuti trend bisa menjadi cara untuk mengeksplorasi diri dan mengekspresikan identitas.
Tren itu sendiri bisa muncul dari berbagai alasan. Yang paling sering terlihat adalah pengaruh dari orang terkenal. Ketika seorang selebriti menggunakan istilah baru, banyak orang yang kemudian mengikutinya.
Selain itu, tren juga bisa bermula dari gerakan politik atau perubahan sosial. Misalnya, tren rambut tertentu yang muncul sebagai bagian dari gerakan hak sipil di Amerika Serikat.
Teknologi juga sering menjadi sumber istilah baru, hal demikian mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi. Fenomena penyebaran tren diperkuat oleh bias pola pikir tertentu. Ketika seseorang menyadari ada sesuatu yang unik atau baru, mereka cenderung merasa bahwa semua orang juga mengikuti tren tersebut.
Tentunya, hal ini bisa memicu rasa takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out), yang mendorong lebih banyak orang untuk ikut serta dalam tren tersebut.
Selain itu, istilah baru juga bisa muncul karena adanya teknologi baru, kata-kata berbahasa asing yang masuk dalam keseharian, atau bahkan karena iseng semata.
Beberapa istilah tidak memiliki arti tetap dan bisa dikategorikan sebagai "kata semu". Kata semu sudah ada sejak zaman dahulu dan sering kali muncul karena kesalahan ketik atau keisengan belaka.
Contohnya, ada kata yang masuk ke dalam kamus hanya karena penulisnya tidak menyadari ada spasi di antara huruf-hurufnya. Hal ini tentunya menunjukkan betapa fleksibelnya bahasa dan bagaimana generasi muda terus berinovasi dalam berkomunikasi.
Pada akhirnya, penting bagi kita untuk tidak terlalu terjebak dalam dunia maya hingga melupakan realitas di sekitar kita. Teknologi dan tren baru memang menarik, tetapi keseimbangan antara kehidupan digital dan dunia nyata tetap perlu dijaga. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: