Disway Award

Di Balik Sibuknya Anak Muda: Saat Hustle Culture Jadi Sumber Lelah Batin

Di Balik Sibuknya Anak Muda: Saat Hustle Culture Jadi Sumber Lelah Batin

Ilustrasi Hustle Culture-Pinterest/Intirvert-

INFORADAR.ID - Hustle culture kini menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda, tak sedikit mereka sedang berada di fase ini. 

Budaya yang menjunjung tinggi kesibukan ini membuat banyak orang merasa harus selalu aktif, terus bekerja, dan pantang berhenti. 

Namun, ketika hustle culture dijalani tanpa batas, dampaknya bisa sangat menguras.

Tidak sedikit yang percaya bahwa keberhasilan hanya datang jika kita terjebak dalam kesibukan tanpa jeda. 

Semangat yang dibangun oleh hustle culture perlahan berubah jadi tekanan yang menuntut kita untuk terus berlari, meski sudah lelah secara fisik dan mental.

BACA JUGA:Buah untuk Kesehatan Mata: 7 Rekomendasi Terbaik untuk Mengatasi Mata Lelah

BACA JUGA:Buruan Daftar! Beasiswa Zakat Indonesia 2025 Buka Sampai 11 Juli, Fasilitasnya Lengkap

Di Balik Semangat, Tersimpan Tekanan Tak Terlihat

Budaya kerja keras ini seringkali tampak mulia dan inspiratif. Narasi tentang kerja pagi buta, mengejar mimpi besar, dan target ambisius seakan jadi standar kehidupan ideal. 

Namun, di baliknya ada ekspektasi sosial yang kian membebani. Anak muda merasa harus terus tampil sibuk agar dianggap sukses, apalagi di era media sosial yang menampilkan kesuksesan secara visual.

Tak heran bila rasa cemas, takut tertinggal, dan kelelahan mental mulai muncul secara diam-diam.

Ketika Tubuh Lelah Tapi Pikiran Tak Diizinkan Berhenti

Akibatnya, banyak orang mengalami burnout, sebuah kondisi kelelahan yang bukan hanya fisik, tapi juga emosional. 

Gejala seperti sulit tidur, tidak semangat, mudah marah, atau merasa kosong kerap muncul. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: