Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah, Dema UIN Banten Ajak Mahasiswa Mulai Mengelola Sampah
Potret kegiatan Workshop tentang lingkungan oleh Dema UIN Banten.-doc pribadi/Dema UIN Banten-
INFORADAR.ID – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universiatas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten oleh Departemen Lingkungan Hidup, gelar penyuluhan terkait Lingkungan pada Kamis (06/06/24) yang diselenggarakan di pelataran Fakultas Tarbiyah, gedung A.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan kerjasama yang erat bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahapeka UIN Banten, Magot Pa’de, serta Lembaga Amil Sampah Fakultas Dakwah ini mengusung tema ‘Mengelola Sampah untuk Masa Depan Berkelanjutan: Tantangan dan Solusinya’.
Kegiatan ini tentunya memiliki tujuan yang sangat positif di mana, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat khususnya mahasiswa mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta mencari solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah.
Kegiatan tersebut berlangsung dengan sistem diskusi yang turut dihadiri oleh mahasiswa, ormawa, serta para pegiat lingkungan, berdiskusi dengan aktif membahas strategi dan prantik yang paling balik untuk mengelola sampah.
Tidak hanya itu kegiatan yang dipandu oleh pembawa acara sekaligus memberikan ruang terhadap beberapa tokoh pengisi kegiatan penting, yakni Wahyu Mandala Wisesa dari UKM Mahapeka, Agus Kusworo dari Maggot Pa’de, dan Gian Nova Sudrajat dari Lembaga Amil Sampah Fakultas Dakwah.
BACA JUGA:Akhir Kepengurusan 2023, UKM UPTQ UIN SMH Banten Gelar Kegiatan Rihlah Akhirussanah Ke Bandung
BACA JUGA:Viral di TikTok, Ternyata Ini Arti Kata Dola
Ketiga pemantikan tersebut, tentunya mengemukan berbagai tantangan yang dihadapi serta memberikan solusi inovatif yang telah diimplementasikan dalam perihal pengelolaan sampah.
Dalam dialog lingkungan yang dilakukan tersebut, terdapat beberapa poin penting yang dibahas, seperti:
1. Pengurangan sampah di sumbernya melalui kampanye kesadaran dan desain produk berkelanjutan.
2. Peningkatan infrastruktur dan teknologi pengelolaan sampah, termasuk fasilitas daur ulang dan pengomposan.
3. Perubahan perilaku masyarakat melalui program edukasi dan insentif.
4. Regulasi dan pendanaan yang mendukung pengelolaan sampah yang efektif.
Pada kegiatan yang telah berlangsung ini juga, peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari secara langsung, bagaimana cara memilah sampah dengan baik, teknik komposting, dan pembuatan produk daur ulang sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: