Mitos, Cula Badak Tidak Memberikan Manfaat Pengobatan, Simak Fakta Penelitian Ini

Mitos, Cula Badak Tidak Memberikan Manfaat Pengobatan, Simak Fakta Penelitian Ini

Mitos tentang cula badak-© Wayne Boyd-wwf

INFORADAR.ID - Banyak yang percaya kalau cula badak punya kekuatan ajaib untuk menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari kanker, demam, sampai penyakit kronis lainnya.

Tapi, sayangnya, klaim ini sama sekali tidak punya bukti ilmiah. Cula badak cuma terdiri dari keratin, bahan yang sama yang membentuk rambut dan kuku kita, dan tidak punya khasiat penyembuhan yang spesifik.

Di beberapa budaya tradisional, ada yang percaya kalau cula badak lebih efektif daripada obat modern. Tapi, ini cuma mitos belaka.

Pengobatan modern didasarkan pada penelitian ilmiah dan uji klinis yang ketat, sementara manfaat medis cula badak tidak terbukti sama sekali.

Mitos ini malah mendorong perburuan badak yang mengancam keberlangsungan hidup spesies ini. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa cula badak bisa menyembuhkan penyakit menular atau kronis.

BACA JUGA:26 Badak Jawa Mati Ditangan Pemburu, Culanya Dijual untuk Obat, Benarkah Bermanfaat? Itu Hanya Mitos!

Beberapa orang mungkin berpikir kalau cula badak punya komposisi kimia unik yang memberikan manfaat medis.

Namun, faktanya cula badak terutama terdiri dari keratin, protein yang sama dengan yang ada di rambut dan kuku kita, dan tidak punya sifat penyembuhan yang berbeda atau lebih kuat.

Jadi, daripada terjebak dalam mitos yang tidak berdasar ini, lebih baik kita percaya pada pengobatan yang sudah terbukti secara ilmiah dan mendukung upaya konservasi badak yang sudah sangat terancam punah.

Banyak fakta yang beredar mengenai cula Badak. Namun mereka tidak sadar jika hal itu hanyalah bualan belaka tanpa bukti medis yang nyata.

BACA JUGA:Polda Banten Kembali Tangkap Pemburu, Simak Fakta Badak Jawa Ini

Pemburuan Cula Badak Didasari Keserakahan Manusia

African Conservation Foundation menjelaskan jika penggunaan cula badak sebagai pengobatan didasari oleh mitos dan tradisi yang ada di daerah timur (China, Vietnam, Korea, dan lainnya).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: african conservation foundation