Banyak Dampak Negatif, LPAI Ajak Para Guru Cegah Bullying di Sekolah

Banyak Dampak Negatif, LPAI Ajak Para Guru Cegah Bullying di Sekolah

Ketua LPAI Banten Adi A Marta saat mengisi acara sosialisasi Bullying kepada para Guru SDN se Kab.Tangerang di Jayakarta Cottage Anyer, Selasa (27/02/24)-LPAI Banten-

SERANG, RADARBANTEN.CO.ID - Lembaga Perlindungan Anak Indoensia (LPAI) Provinsi Banten mengajak para guru untuk mencegah kasus bullying di lingkungan sekolah.

Adi Abdillah Marta, ketua LPAI Banten mengungkapkan bahwa bullying adalah suatu bentuk tindakan agresif yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan berulang kali.

Bullying ini bertujuan untuk melukai atau mengakibatkan ketidaknyamanan pada orang lain yang menjadi korban bullying.

Bullying ini jika terjadi di lingkungan sekolah maka akan sangat mengganggu dan merugikan bagi kesejahteraan siswa. 

Kasus-kasus bullying ini sering kali memiliki dampak jangka panjang baik bagi korban maupun pelaku, yang sanagt berpengaruh pada kondisi keduanya, baik secara fisik ataupun mental. 

“Bullying tentunya harus kita cegah dan ini merupakan tugas kita semua khususnya para guru. Para guru sebagai orang tua siswa haruslah melakukan upaya untuk mencegah anak didiknya melakukan tindakan bullying,” ujar Adi yang dilansil dari RADARBANTEN.CO.ID pada Rabu (28/02/2024).

BACA JUGA:Menpora Dito Ariotedjo: Media DNN Punya Peran Vital dalam Pengembangan Kepemudaan dan Olahraga

Dirinya juga menerangkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan bullying, berupa ketidakstabilan emosional, keinginan untuk mendominasi, tekanan dari lingkungan, serta kurangnya pengawasan dan pendampingan dari orang dewasa.

”Perilaku bullying dapat mengindikasikan masalah perilaku atau emosional yang lebih dalam,” terangnya.

Adapun Adi juga mengatakan bahwa para korban dari perilaku bullying ini juga akan mendapatkan dampak yang cukup besar bagi yang terkenal bullying. 

“Bullying ini membawa dampak negatif. Bagi korban, bullying dapat menyebabkan trauma psikologis, rendahnya harga diri, depresi, dan bahkan dapat berujung pada tindakan bunuh diri,” ungkapnya.

Pencegahan bullying ini diperlukan penguatan program edukasi tentang perilaku tersebut guna meningkatkan kesadaran akan dampak negatifnya serta pentingnya untuk menghormati perbedaan.

Selanjutnya, Guru dan staf sekolah harus aktif dalam memantau interaksi antara siswa dan segera mengintervensi ketika terjadi tindakan bullying. 

Bukan hanya guru, orang tua juga harus terlibat aktif dalam mendorong anak-anak mereka untuk bertindak dengan baik dan memberikan dukungan saat anak mereka menjadi korban atau pelaku bullying.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: