Maju Jaya Tani Manfaatkan Limbah Industri Pengrajin Kayu Jadi Makanan

Maju Jaya Tani Manfaatkan Limbah Industri Pengrajin Kayu Jadi Makanan

Salah satu anggota kelompok petani Maju Jaya Tani.-Rafly-

INFORADAR.ID - Kelompok petani Maju Jaya Tani, memanfaatkan limbah industri pengrajin kayu menjadi makanan yang menghasilkan uang.

Banyaknya limbah industri pengrajin kayu seperti serbuk gergaji, dimanfaatkan oleh kelompok petani Maju Jaya Tani. Serbuk gergaji tersebut disulap menjadi media tanam budidaya jamur tiram.

Jamur tiram menjadi bahan makanan yang bernutrisi, dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu, jamur tiram juga kaya akan vitamin, mineral dan rendah karbohidrat. Disamping itu, budidaya jamur tiram juga tidak membutuhkan waktu yang lama dari pembibitan hingga bisa dipanen.

Salah satu anggota kelompok petani Maju Jaya Tani Sanuri mengungkapkan, pemilihan budidaya jamur tiram, dari pemanfaatan limbah pengrajin kayu dirasa masih jarang dilakukan, terutama di Desa Padasuka, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Kalau jamur disini belum ada, jarang juga yang budidaya. Di Pasar Cibaliung juga kan sedikit,” ungkap Sanuri saat ditemui di area budidaya jamur tiram.

Untuk menyempurnakan pertumbuhan jamur, kelompok petani Maju Jaya Tani, menyediakan ruangan yang dibangun dengan bahan yang berasal dari alam. Seperti dinding yang terbuat dari susunan bambu, hingga atap rumbia yang terbuat dari daun kelapa atau aren.

“Suhu ruangan juga mempengaruhi pertumbuhan jamur, jadi kita pilih pakai atap dari daun aren ini dibanding dengan genteng,” jelas Sanuri.

Selain itu, ruangan yang diisi oleh 1054 baglog jamur tiram juga dilapisi oleh paranet. Hal ini untuk melindungi jamur dari paparan sinar matahari secara langsung.

Sanuri mengatakan, budidaya jamur tiram memang cepat dipanen dan tidak ribet dalam perawatan. Namun, hal-hal kecil seperti penyiraman dan pemilihan media tanam, menjadi hal yang utama dalam menghasilkan jamur tiram yang berkualitas.

Selanjutnya, kata Sanuri, serbuk gergaji yang baik dan berkualitas berasal kayu Albasia. Sementara itu, media tanam dalam budidaya jamur tiram, meliputi serbuk gergaji, dedak hingga dolomit.

Selain bahan utama yang diperhatikan, dalam pengolahan baglog jamur tiram juga memperhatikan kesterilan. Hal ini, karena akan mempengaruhi kualitas media tanam dan pertumbuhan jamur. 

Bersama 11 petani lainnya, Sanuri berharap, budidaya jamur tiram yang dilakoni oleh kelompok tani Maju Jaya Tani, keberhasilannya bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya Desa Padasuka. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: