5 Kandungan Skincare yang Bahaya untuk Ibu Hamil Bisa Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi
5 Kandungan Skincare yang Bahaya Untuk Ibu Hamil Bisa Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi--unsplash/ Valeriia Miller
Bahan lain dalam produk perawatan kulit yang tidak boleh digunakan oleh wanita hamil adalah paraben.
Menurut Dandy Engelman, MD, seorang ahli bedah dermatologis bersertifikat, paraben telah dikaitkan dengan kanker payudara dan dapat memengaruhi sistem reproduksi.
Selain itu, paraben sering digunakan untuk mengawetkan makanan. Jadi, untuk menjaga diri Anda dan janin Anda tetap aman, hindarilah produk perawatan kulit ini.
BACA JUGA:5 Makanan Penyubur Kandungan untuk Membantu Anda Hamil Lebih Cepat
Retinoid
Kandungan skincare kulit ini sering ditemukan dalam krim anti-aging. Para ahli mengatakan bahwa penggunaan retinoid telah dikaitkan dengan peningkatan risiko cacat lahir pada anak-anak yang sedang berkembang.
Menurut ahli sering kali menyatakan bahwa retinoid mengandung vitamin A, dan beberapa di antaranya merupakan campuran asam retinoat. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan efek negatif retinoid pada janin, efeknya hanya diketahui dari penelitian pada hewan, namun demi keselamatan ibu hamil dan janinnya, sebaiknya hindari bahan perawatan kulit ini.
Sodium Laury Sulfate
Sodium lauryl sulfate, yang mungkin terdengar tidak asing lagi, sering ditemukan dalam produk sampo dan sabun.
Namun, bahan ini juga termasuk dalam daftar produk perawatan kulit yang tidak boleh digunakan oleh wanita hamil.
Bahan kimia ini bertindak sebagai agen berbusa dalam banyak sabun dan pembersih dalam konsentrasi yang mengiritasi kulit sesuai dengan standar kosmetik.
Selain itu, tubuh manusia tidak dapat mengurai bahan kimia ini dan paparan dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf, ginjal, dan hati.
Jadi itulah beberapan kandungan skincare yang berbahaya digunakan oleh ibu hamil. Jika Anda ingin menggunakan skincare harap konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan terpercaya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pyfahealth.com