Sejarah Layang-layang, Mengudara Sejak Berabad Lalu
Ilustrasi tentang sejarah layang-layang -PNW Production-pexels.com
INFORADAR.ID - Tidak diketahui sejarah secara pasti kapan layang-layang diciptakan. Banyak ahli percaya bahwa layang-layang dikembangkan di Cina.
Bukti lain menunjukkan bahwa layang-layang digunakan sebagai alat penangkap ikan yang terbuat dari bahan alami seperti daun dan alang-alang dalam budaya di Malaysia, Indonesia, dan Pasifik Selatan.
Bukti antropologis menunjukkan bahwa layang-layang mungkin telah berkembang secara independen di wilayah lain, tetapi klaim ini tidak terdokumentasi dengan baik.
Mari kita telusuri perjalanan layang-layang dengan menyimak artikel yang dirangkum INFORADAR.ID dari laman kite.org, pada 20 November 2023 ini.
BACA JUGA:Situs Banten Girang, Wisata Sejarah Banten Zaman Baheula yang Perlu Perhatian
Pada tahun 450 SM, filsuf Tiongkok terkenal Mo Dae menghabiskan waktu tiga tahun dengan susah payah untuk membuat sebuah burung kayu, merangkainya dengan seutas tali dan menerbangkannya. Ada perdebatan apakah ini bisa disebut layang-layang.
Catatan tertulis paling awal tentang penerbangan layang-layang berasal dari tahun 200 SM di Tiongkok dan mendukung asal usul layang-layang di Tiongkok.
Jenderal dinasti Han, Han Xin, menerbangkan layang-layang di atas tembok kota yang akan diserangnya untuk mengukur seberapa jauh pasukannya harus membuat terowongan untuk menembus tembok.
Pada abad ke-13, permainan layang-layang telah menyebar oleh para pedagang dari Tiongkok ke semenanjung Korea dan melintasi Asia hingga ke India dan Timur Tengah.
Di setiap wilayah, gaya layang-layang yang khas dan tujuan budaya dari menerbangkan layang-layang berkembang.
BACA JUGA:Salakanagara Cihunjuran, Tempat Wisata Pandeglang Kaya Sejarah
Pada akhir abad ke-13, penjelajah Eropa, Marco Polo, melihat para pedagang Tiongkok menggunakan layang-layang untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan perjalanan mereka dan menggambarkan layang-layang dan daya apungnya dalam bukunya.
Layang-layang menyebar ke Eropa pada abad ke-14 dan ke-15, dengan Vasco da Gama, Giovanni della Porta, dan William Shakespeare yang semuanya menyebutkan tentang layang-layang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kite.org