Situs Banten Girang, Wisata Sejarah Banten Zaman Baheula yang Perlu Perhatian

Situs Banten Girang, Wisata Sejarah Banten Zaman Baheula yang Perlu Perhatian

Situs Banten Girang-twowin_nia-

INFORADAR.ID - Apakah Anda mengetahui tempat wisata sejarah Banten pada zaman baheula (dulu), Situs Banten Girang?

Situs Banten Girang merupakan salah satu destinasi wisata sejarah Banten yang akan membawa Anda mengenal lebih jauh mengenai kerajaan Banten.

Apakah Anda sudah siap menaiki mesin waktu dan mengenali tempat wisata sejarah Banten, Situs Banten Girang. Mari simak artikel ini hingga habis.

Berbicara tentang Banten, tak akan lepas dari Banten Girang yang merupakan cikal bakalnya. Salah satu tinggalan Kerajaan Banten Girang yang masih dapat ditemui adalah situsnya yaitu Kampung Telaya, Desa Sempu, Kecamatan Serang, Kabupaten Serang.

BACA JUGA:5 Wisata Banten Paling Recomended untuk Liburan Akhir Tahun 2023

Dilansir dari laman kemendikbud, penelitian Claude Guillot pada tahun 1988 – 1992, situs Banten Girang ini merupakan pemukiman/perkotaan dengan struktur pertahanannya berbentuk parit dan dinding tanah dengan pola tidak teratur.

Dari hasil penelitian di situs Banten Girang juga didapati benda-benda seperti keramik asing dan lokal, pecahan prasasti, logam, mata uang sisa hewan hingga batu-batuan dan manik-manik yang mengacu pada periodisasi abad ke-10 hingga abad ke-13 – 14 Masehi.

Pada awal abad XVI di Banten berkuasa Prabu Pucuk Umun dengan pusat pemerintahan di Banten Girang sedangan Banten Ilir atau Banten Lama berfungsi sebagai pelabuhannya.

Agama yg dipeluk oleh Prabu Pucuk Umun dan rakyatnya adalah Hindu - Budha. Di tepi Sungai Cibanten juga terdapat goa buatan dipahat di tebing jurang dengan 2 pintu masuk dan 3 ruangan didalamnya dimana salah satunya berisi patung dewa - dewa Hindu. 

BACA JUGA:Rekomendasi Pantai Wisata Banten Legendaris

Dengan demikian kita dapat melihat betapa pentingnya peranan Kerajaan Banten Girang bagi perkembangan wilayah ini hingga saat ini.

Pada tahun 1990-an, arca Dwarapala yang ditemukan di Sungai Cibanten menjadi bukti bahwa wilayah tersebut pernah menjadi jalur transportasi penting. 

Arca tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak artefak yang berasal dari masa penaklukan Banten oleh bala tentara Islam.

Arca ini juga mengisyaratkan keterkaitan antara Banten Girang dengan Gunung Pulosari, tempat para pendeta Brahmana Kandali disarankan untuk tetap tinggal setelah mereka diislamkan oleh Hasanuddin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemendikbud.