Rekomendasi 4 Film Kemerdekaan Terbaru yang Wajib Dinikmati Saat Perayaan Hari Kemerdekaan

Rekomendasi 4 Film Kemerdekaan Terbaru yang Wajib Dinikmati Saat Perayaan Hari Kemerdekaan

Rekomendasi film Kemerdekaan Kadet 1947. -Instagram/kadet1947-

INFORADAR.ID – Film kemerdekaan menjadi salah satu cara kita untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air di dalam diri kita.

Film kemerdekaan yang dibuat untuk mengulas bagaimana perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pertumpahan darah yang tentunya menjadi resiko atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan diabadikan melalui sebuah karya, Film kemerdekaan Indonesia.

Adapun beberapa rekomendasi Film kemerdekaan yang harus kita tonton agar dapat menumbuhkan jiwa kemerdekaan di dalam diri kita, antara lain:

1. Soekarno

Film ini menjadi salh satu film yang wajib kita tonton, di mna film ini menceritakan bografi dari presiden pertama kita, Soekarno yang dirilis pada bulan Desember 2013 dengan dibintangi oleh Ario Bayu dan Maudy Kesnadi.

Film ini mengisahkan tentang tumbuh kembangnya Soekarno hingga berhasil mendapatkan dan mengibarkan kemerdekaan Indonesia atas keberaniannya yang memuncak.

Lahir dari nama kecinya Kusno dan dianti dengan alasan sakit menjadi Soekarno dengan harapan besar ayahnya agar menjadi kesantria sebagaimana dalam dunia pewayangan.

Nama dan keberanian Soekarno mulai dikenal oleh banyak orang pada masa itu ketika dirinya menginjak umur 24 tahun yang meneriaki ‘Kita Harus Merdeka’ sehinga membuat dirinya dipenjara dan diasingkan.

Walau begitu, keberanian yang tak pernah padam, tetap berkobar di dalam dirinya sehingga tiba pada perang Asia Timur Raya yang dikobarkan oleh tantara Jepang.

Pada saat itu, Soekarno meyakini bahwa Jepang bisa dimanfaatkan untuk meraih kemerdekaan sehingga hal itu mampu mempengarui Hatta dan mendapatkan cemoohan dari Sjahrir dan para pemuda progresif yang ikut di belakangnya.

Salah satu hal yang menjadi pendorong dirinya untuk tetap bersemangat setelah irinya mendapatkan wejangan dari Cokroaminoto yang berbunyi, “Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tetapi jika kau bisa memegang hatinya, mereka akan mengikutimu.”

Kaimat itulah yang menajdi semangat bagiya untuk terus merebut dan mengambil alih kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga terjadilah pembacaan Proklamsi yang menandakan sebagai kemerekaan Indonesia, tepatnya pada tangga 17 Agustus 1945.

2. Kadet 1947

Film inimengisahkan tentang sekelompok kadet yang bersal dari pelatihan sekolah penerbangan Angkatan Udara di Maguwo yang memiliki tekad untuk ikut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda.

Film yang ini berlatar belakang pada tahun 1947 dengan diperankan oleh Bisma Karisma sebagai Sigit, Kevin Julio sebagai Mul, Omara Esteghlal sebagai Har dan Marthino Lio sebagai Adji.

Film ini menceritakan tentang upaya yang dilakukan oleh para kadet untuk memeprtahankan proklamasi kemerdekaan dari agresi militer Belanda yang kembali ingin menjajah Indonesia pada tahun 1947.

Perang mereka yang masih membantu para senior mereka karena status mereka yang masih taruna, sehingga mereka belum bisa ikut berperang dan juga belum bisa menerbangkan pesawat.

Namun itu tidak mematahkan semangat mereka. Justru pada saat itu mereka merupakan orang yang pertamakali melakukan serangan udar Republik Indonesia denan statusnya yang masih marinir.

Serangan itu dilakukan terhadap markas pertahanan Balanda yang terletak di Semarang, Salatiga dan Ambarawa pada 29 Juli 1947 hanya dengan memanfaatkan mesin pesawat Jepang yang sempat jatuh di sekitar desa Sigit.

3. Sang Kiai

Film ini mengisahkan tentang penjajangan Jepang pada tahun 1942 yang melarang segala bentuk symbol Indonesia yang ditonjolkan dipermukaan, seperti pengeibaran bendera merah putih dan melarang pemutaran lagu Indonesia Raya.

Film ini menceritakan tentang biografi sosok tokoh agamis atau pemuka agama pada saat itu yakni, KH Hasyim Asy’ari yang diperankan oleh Ikranagara.

Pada masa penjajahan Jepang, rakyat dipaksa untuk melakukan sekrei atau membungkukkan badan kepada orang-orang Jepang terkhusus para pembesarnya.

Sekrei ini dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada mereka dan menganggap mereka adalah orang paling mulia dan berkuasa.

Namun, KH Hasyim Asy’ari menolak untuk melakukan hal itu karna dianggap menyimpang dari aqidah umat islam yang sama saja halnya menyembah.

Karena keberaniannya dalam menentang aturan yang dibuat oleh orang Jepang, pada akhirnya KH Hasyim Asy’ari ditangkap dan ditahan oleh tantara Jepang.

Sementara salah satu santrinya, Harun yang diperankan oleh Adipati Dolken mengajak dan menghimpun kekuatan santri untuk menuntuk kebebasan KH Hasyim Asy’ari yang tidak membuahkan hasil dan justru malah banyak korban yang semakin berjatuhan.

4. Perburuan

Film Perburuan ini merupakan salh satu kisah yang menceritakan tentang beberapa bulan setelah kegagalan PETA dalam melawan tertara Jepang.

Kegagalan itu diakibatkan oleh pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang terdekat sehingga menggagalkan rencana yang telah dibangun matang-matang.

Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken yang berperan sebagai Hardo menjadi tokoh utama daam film Perburuan ini.

Berawal dari Hardo yang baru saja pulang dari peperangan yang kalah melawan Jepang, di mana dirinya merupakan sebagai seorang Shandaco atau rajurit yang sekolah pada tingkat menengah pertama.

Selain itu juga, dirinya merupakan sebagai seorang anggota PETA yang pulang ke kampng halamannya dengan trluka akibat peperangan.

Kedatangannya membuat tantara Jepang mengincar dan memburunya untuk di tangkap, sehingga membuatnya tidak bebas berkeliaran, karena dianggap sebagai musuh negara.

Pada pengejarannya menuju proklakmasi, penkhianatan dari bakal calon ayah mertuanya atau ayah tunangannya terungkap.

Tidak hanya dari ayah tunangannya, dirinya juga dikhianati oleh sahabatnya sendiri, Karmin.

Film ini menyajikan tentang kekejaman perang dan ego dari para penjajah yang brutal dengan sikapnya itu.

Itulah beberapa rekomendasi Film kemerdekaan yang mengisahkan tentang pertahanan Indonesia oleh para pahlawan terdahulu yang berjuang keras dengan banyaknya pertumpahan darah yang mewarnai kehidupan pada masa itu.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: