Lumba - lumba yang Terdampar di Pantai Maklon Pandeglang Akhirnya Mati, kini Sudah Dikubur

Lumba - lumba yang Terdampar di Pantai Maklon Pandeglang Akhirnya Mati, kini Sudah Dikubur

Dokter hewan dari Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) Serang melakukan autopsi ikan lumba-lumba yang mati di Kantor LPSPL Serang di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Jumat, 20 Januari 2023. Foto : Dok Petugas LPSPL Serang--

PANDEGLANG, INFORADAR.ID --- Seekor ikan lumba - lumba hidung botol yang terdampar, akhirnya mati di Kantor Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Sebelumnya, lumba-lumba tersebut terdampar di Pantai Maklon, Kampung Karoeng, Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis, 19 Januari 2023 subuh. 

Warga setempat kemudian berusaha mendorong lumba-lumba ke tengah laut berulang kali. Namun kembali lagi ke tepi pantai. 

Belakangan diketahui bila lumba-lumba tersebut mengalami luka di bagian dada. Oleh warga dan petugas, akhirnya lumba-lumba tersebut dievakuasi ke LPSPL untuk mendapatkan perawatan.

"Saat sudah berada di LPSPL, lumba-lumba sempat bisa berenang secara aktif. Namun memang tidak berarah," katanya, Jumat, 20 Januari 2023.

Hal itu terjadi karena memang kondisi lumba-lumba kritis. Sehingga tidak dapat diselamatkan.

"Lumba-luma jenis hidung botol itu mati. Waktu kematiannya Kamis, 19 Januari 2023 pukul 18.10 WIB atau beberapa jam setelah dievakuasi ke tempat rehabilitasi," katanya.

Menurut Pitro, bila melihat kondisinya yang kritis maka sulit untuk pemulihannya. Dikarenakan kondisinya sudah kritis sebelum dievakuasi.

"Lumba-lumba dinyatakan mati setelah diraba tidak ada detak jantung. Dan memang tubuhnya sudah kaku tidak ada pergerakan," katanya.

Kemudian keesokan harinya, diungkapkan Pitro, lumba-lumba yang mati dilakukan autopsi oleh dokter hewan. Dengan maksud untuk mengambil sempel pada organ-organ seperti pangkreas, hati, lambung, jaringan kulit, lemak.

"Lalu daging pada bagian luka yang dicurigai terinfeksi. Semuanya itu dibawa oleh tim dokter hewan dari Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) Serang, untuk dilakukan uji laboratorium," katanya.

Pengujian laboratorium bertujuan untuk mengetahui penyebab kematiannya. Apakah dikarenakan mengalami infeksi di hati atau di pencernaan.

"Nanti akan ketahuan penyakitnya setelah dilakukan uji lab pada organ dalam lumba-lumba. Termasuk apakah memang itu keracunan akibat limbah industri itu akan diketahui," katanya.

Setelah, pengambilan sampel selesai dilakukan. Tepatnya siang hari, lumba-lumba itu langsung dikuburkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: